Sukses


Mahyudin Dukung Kemdikbud Hidupkan Kembali Pelajaran PMP

Mahyudin setuju pelajaran PMP dihidupkan kembali.

Liputan6.com, Jakarta Kemendikbud sedang membahas wacana mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) kembali diajarkan di sekolah-sekolah. Wakil Ketua MPR, Mahyudin, mengaku setuju dengan wacana itu.

"Menghidupkan kembali PMP itu merupakan aspirasi masyarakat. Masyarakat ingin pelajaran PMP itu diajarkan lagi di sekolah. Pemerintah harus menyikapi dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat itu," ujarnya, usai menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada ibu-ibu yang terhimpun dalam Himpunan Wanita Karya (HWK), di Balikpapan, Minggu (2/12/2018).

Mahyudin mengungkapkan banyak guru-guru yang menyampaikan aspirasi menghidupkan kembali pelajaran PMP.

"Banyak guru-guru yang menyampaikan ke saya, tolong pelajaran PMP dihidupkan kembali. Saya sudah bicara ke Menteri Pendidikan bahwa keinginan itu adalah aspirasi dari bawah," ucapnya.

Menurut Mahyudin, pelajaran PMP begitu luar biasa karena mengajarkan pendidikan moral.

"Sekarang PMP sudah diganti dengan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Pendidikan moralnya hilang karena itu pelajaran-pelajaran yang mengajari soal integritas perlu dihidupkan kembali," kata dia.

Mahyudin menambahkan, pemerintah (Kemendikbud) harus menyikapi dan menindaklanjuti aspirasi dari masyarakat untuk menghidupkan kembali pelajaran PMP ini.

"Di tengah tantangan globalisasi yang begitu kuat sekarang ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Dulu, kekhawatiran itu masih dibentengi dengan Pendidikan Moral Pancasila," ujarnya.

Globalisasi, lanjut Mahyudin, telah menggeser nilai-nilai luhur Indonesia karena masuknya budaya asing.

"Orang bisa belajar merakit bom dan menjadi radikal dari internet. Globalisasi ini mendegradasi nilai-nilai budaya kita. Dulu, kita bisa melawan dengan Pendidikan Moral Pancasila," ucapnya.

 

 

(*)

 

 

Â