Sukses

Perluasan Lahan Pertanian Buka Peluang Usaha Jasa Alsintan

Peluang Usaha Jasa Alsintan terbuka. Peluang ini juga didukung oleh pemerintah dengan program Program SERASI (selamatkan rawa sejahterakan petani) yang mengoptimalkan lahan pertanian.

Liputan6.com, Jakarta Sektor pertanian membuka peluang usaha alat mesin pertanian (alsintan). Peluang ini muncul di tengah upaya pemerintah terus menggenjot perluasan lahan pertanian.

Adapun alsintan yang bisa dimanfaatkan antara lain Combine Harvester (alat panen padi), traktor roda dua (hand tractor), traktor roda empat, dan alat tanam padi (rice transplanter).

"Perluasan dan optimasi lahan pertanian di Indonesia mencapai 1,16 juta hektare (naik 358 persen dibanding tahun 2013), 34,8 juta hektard di antaranya lahan rawa. Ini jelas akan memberikan peluang usaha jasa alsintan bila lahan tersebut menjadi lahan sawah produktif," ujar Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan), Pending Dadih.

Ia menjelaskan, saat ini tenaga kerja pertanian kian terbatas, ditambah kurang minatnya generasi muda untuk terjun ke bidang pertanian. Pertanian pun makin kehilangan tenaga olah tanah, tenaga tanam, tenaga perawatan, dan tenaga panen.

"Cobalah lihat ke wilayah Sulawesi Selatan, seperti Sidrap, Pinrang, Wajo, dan beberapa sentra produksi padi di sana. Alsintan hilir mudik diangkut di atas truk menuju lahan-lahan yang akan menggunakan jasa alsintan tersebut," ucap Pending.

Demikian juga di wilayah Jawa Timur, seperti Lamongan, Bojonegoro, Tuban, dan kabupaten lainnya. Jasa alsintan telah menjadi kebutuhan masyarakat tani di sana. Begitu juga di daerah sentra produksi padi di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan daerah lainnya, memberikan harapan bagi para pengusaha jasa alsintan.

Meskipun ada sebagian masyarakat yang sudah mulai berkecimpung dalam usaha jasa alat dan mesin pertanian (UPJA), tetapi luas lahan yang perlu ditangani alsintan masih sangat luas.

"Peluang masih terbuka lebar. Apalagi pemerintah terus menggenjot perluasan lahan pertanian, khususnya lahan sawah di luar daerah, serta kegiatan optimasi lahan-lahan rawa yang saat ini sedang digarap pemerintah untuk menjadi lahan sawah produktif," kata Pending Dadih.

Program SERASI (selamatkan rawa sejahterakan petani), yang mulai didengungkan Menteri Pertanian Amran Sulaiman juga memberikan sinyal bahwa lahan rawa akan menjadi prioritas dalam pengembangan luas sawah baku di masa depan.

"Dan keseriusan ini direalisasikan dengan akan dioptimasinya lahan rawa seluas 500 ribu hektar pada tahun 2019 yang berlokasi di Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Jambi dan Lampung," pungkasnya.

 

(*)