Liputan6.com, Jakarta - Salah satu sastrawan besar kebanggaan Indonesia, Nh Dini, meninggal dunia. Perempuan kelahiran Semarang, 29 Januari 1936 ini pergi untuk selama-lamanya dalam peristiwa kecelakaan mobil di ruas Tol Banyumanik, Semarang, kilometer 10, Selasa siang, 4 Desember 2018.
Kabar duka ini disebarkan oleh sastrawan Indonesia Goenawan Mohamad melalui akun Twitter miliknya @gm_gm.
"Wafat, Nh.Dini. Kabar yg saya terima karena kecelakaan mobil. Novelis kelahiran 1936 ini sastrawan terkemuka dari generasi yg muncul pertama kali di majalah Kisah. Karyanya: Pada Sebuah Kapal, Namaku Hiroko. Semoga ia beristirahat dalam damai."
Advertisement
Wafat, Nh.Dini. Kabar yg saya terima karena kecelakaan mobil. Novelis kelahiran 1936 ini sastrawan terkemuka dari generasi yg muncul pertama kali di majalah Kisah. Karyanya: Pada Sebuah Kapal, Namaku Hiroko. Semoga ia beristirahat dalam damai. pic.twitter.com/UUaF968kqe
— goenawan mohamad (@gm_gm) December 4, 2018
Semasa hidupnya, wanita yang genap berusia 82 tahun itu telah banyak melahirkan novel dan mendapat sejumlah penghargaan. Di antaranya Namaku Hiroko, Pada Sebuah Kapal, Keberangkatan, La Barka, Sebuah Lorong di Kotaku, dan banyak lagi. Ia juga meraih SEA Write Award dari pemerintah Thailand.
Sastrawan yang memiliki nama lengkap Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin ini meninggalkan dua anak. Masing-masing Marie Claire Lintang dan Pierre Louis Padang Coffin, serta empat cucu.
Berikut fakta-fakta kabar meninggalnya wanita yang digelari pengarang sastra feminis, pendiri Pondok Baca Nh Dini di Sekayu Semarang:
1. Kecelakaan di Tol Banyumanik
Peristiwa nahas itu terjadi pada Selasa kemarin, sekitar pukul 11.15 WIB. Mobil Toyota Avanza bernopol H 1362 GG milik korban ditabrak mobil truk yang dikendarai Gilang Septian (28).
Saat itu mobil Nh Dini tengah melaju di jalan tol dari arah Utara (Gayamsari) ke selatan (Tembalang). Karena jalan menanjak, dari arah depan truk bernopol AD 1536 JU tiba-tiba berjalan mundur mengenai mobil korban.
"Ada dugaan sopir truk tidak menguasai medan. Saat jalan menanjak mengakibatkan laju truk tidak kuat, langsung melaju mundur mengenai mobil Avanza yang ditumpangi korban Nh Dini," kata Kasat Lantas Polrestbes Semarang AKBP Yuswanto Ardi.
Advertisement
2. Luka di Kepala dan Kaki Kanan
Akibat benturan keras truk pada bagian depan mobil, Nh Dini mengalami luka di kepala dan kaki kanan.
"Sopir truk sudah kita amankan untuk dimintai keterangan saksi. Keterangan saksi meliputi kronologi kejadian," jelas Ardi.
Nh Dini sempat memperoleh perawatan di Rumah Sakit Elisabeth Semarang sebelumnya akhirnya meninggal dunia. Hal ini dibenarkan oleh juru bicara RS Elisabeth Semarang Probowati Tjondronegoro.
"Meninggal sekitar pukul 16.30 WIB. Jenazah masih disemayamkan di kamar jenazah rumah sakit," katanya.
3. Tengah Jalani Terapi Tusuk Jarum
Saat kecelakaan, almarhum diketahui baru saja pulang dari terapi tusuk jarum di Jalan Mataram, Semarang Tengah.
"Beliau terapi tusuk jarum seminggu sekali di daerah Mataram. Lukanya cukup parah dan serius," kata keponakan Nh Dini, Paulus Dadik, di RS Elisabeth, Selasa, 4 Desember kemarin.
Bagi Didik, sosok sang bibi adalah orang yang tidak mau merepotkan orang lain, termasuk keluarganya.
"Ia sukanya mandiri, milih tinggal di panti jompo dengan menjual aset, daripada merepotkan orang lain. Terakhir kumpul dua bulan yang lalu," jelasnya.
Advertisement
4. Rencana Kremasi
Keponakan novelis ini juga menyebut, jenazah korban rencananya akan dikremasi di Krematorium Ambarawa, Kabupaten Semarang, Rabu (5/12/2018).
Jenazah sastrawan yang memiliki nama lengkap Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin tersebut itu sebelummya disemayamkan di Rumah Duka Wisma Lansia Harapan Asri Banyumanik, Kota Semarang.
Saksikan video pilihan di bawah ini: