Sukses

Ajinomoto Peduli Palu, Sigi, dan Donggala

Direktur PT. Ajinomoto Indonesia, Tri Mulyo menyerahkan bantuan untuk korban bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Liputan6.com, Palu Bangsa Indonesia kembali berduka, Gempa 7,4 SR yang terjadi Jumat sore, 28 September 2018 dan mengakibatkan ribuan bangunan rusak dan lebih dari seribu orang meninggal di Palu, Sigi, dan Donggala. Bagi para korban, rentetan bencana seperti gempa, tsunami dan fenomena likuifaksi yang terjadi menyebabkan trauma berkepanjangan. Rasa simpati itu turut mengundang banyak pihak untuk berpartisipasi membantu para korban. Tak terkecuali, perusahaan Ajinomoto Indonesia.

Sebagai perusahaan yang sudah berdiri hampir 50 tahun di Indonesia, bantuan ini merupakan aktivitas nyata dari Ajinomoto shared value (ASV), dimana fokus kami tidak hanya pada aspek penjualan saja, tapi juga memberikan kontribusi positif untuk masyarakat Indonesia. Peningkatan sisi bisnis juga meningkatkan aspek sosial dari masyarakat Indonesia. Bantuan serupa pernah dilakukan oleh PT Ajinomoto Indonesia, seperti pada:

Tsunami di Aceh tahun 2004, Gempa Bumi di Pangandaran dan Yogyakarta 2006, Gempa Bumi di daerah Pide – Aceh  2016, Gempa Bumi di Lombok Agustus 2018, beberapa korban bencana di berbagai daerah di Indonesia.

"Ajinomoto turut berduka dengan musibah bencana gempa yang menimpa warga Palu, Sigi dan Donggala" ujar Bapak Tri Mulyo, Direktur PT Ajinomoto Indonesia.

Rincian bantuan dari Ajinomoto untuk Palu, Sigi, dan Donggala sebagai berikut:

Penyerahan bantuan melalui PMI oleh Bapak Tri Mulyo (Direktur PT. Ajinomoto Indonesia) kepada Bapak Syaiful Alam (selaku Kepala Markas PMI) di Markas PMI di Palu-Sulawesi Tengah. Bantuan sebesar Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah) berupa:

Selimut sebanyak 1.000 lembar, Produk Bumbu : AJI-NO-MOTO®, Masako® Ayam dan Sapi, Sajiku® Nasi Goreng Ayam Palang Merah Indonesia (PMI) akan memberikan bantuan berkepanjangan di Sulawesi Tengah hingga 20 bulan lamanya.

"Kami 20 bulan, operasi kami ya, hampir dua tahun nanti," kata Kepala Divisi Manajemen Bencana PMI, Arifin Muhammad Hadi.

 

 

Bantuan logistik untuk para pengungsi berupa selimut dan produk-produk untuk Dapur Umum para pengungsi di Palu, Sigi dan Donggala melalui PMI, karena PMI memiliki kredibilitas mumpuni untuk mengolah donasi agar diberikan secara tepat sasaran.

Penyerahan secara simbolis hasil pengumpulan sumbangan/donasi karyawan berupa pakaian layak pakai dalam kegiatan “MOTTAINAI CAMPAIGN II” 2018 untuk korban bencana alam gempa bumi dan tsunami di Palu, Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah dilaksanakan melalui Organisasi Aksi Cepat Tanggap atau ACT.

 

Penyerahan hasil “MOTTAINAI CAMPAIGN II” 2018 juga dilakukan di Kantor Cabang dan Pabrik. “Mottainai” dalam Bahasa Jepang dapat diartikan “Dibuang sayang” mendonasikan pakaian layak pakai diberikan kepada yang membutuhkan.

Perlunya perlengkapan logistik seperti selimut, pakaian dan pengadaan produk untuk Dapur Umum pengungsian diharapkan efektif mengingat cuaca akhir tahun yang sudah memasuki musim penghujan. Dapur Umum masih diperlukan para pengungsi karena mereka merasa lebih aman tinggal di pengungsian.

Kendati demikian, secara umum kondisi di Palu dan sekitarnya sudah normal. Pasar, restoran, sekolah dan kantor-kantor pemerintah setempat, semua sudah beraktivitas seperti biasa. Palu, Sigi dan Donggala sedang menata diri untuk membangkitkan potensinya kembali. Harapannya ke depan masyarakat lebih maju dan terpacu untuk membangun daerah Palu, Sigi dan Donggala.

 

 

(Adv)