Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Golkar Viktus Murin menyatakan, 'penggusuran' sejumlah pendukung Bambang Soesatyo (Bamsoet) di posisi Alat Kelengkapan Dewan (AKD) bukannya isu kosong.
"Apa yang disampaikan Bamsoet adalah fakta," ujar Murin melalui keterangan tertulis, Minggu (24/11/2019).
Baca Juga
Murin menyebut sejumlah nama yang sudah menjadi korban, seperti Nusron Wahid dan Robert Kardinal.
Advertisement
"Belum lagi di daerah-daerah, yang banyak di-Plt-kan dan tidak dipulihkan seperti telah disepakati dalam Rapat Pleno DPP yang melarang kebijakan Plt jelang Munas," jelasnya.
Murin meminta sejumlah pihak saat ini tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataannya bertendensi menyudutkan Bamsoet.
"Sebaiknya tidak usah ngomong sembarangan mengenai kesepakatan antara Airlangga dan Bamsoet. Fokus saja pada kerja masing-masing," jelasnya.
Agus Gumiwang Kartasasmita dan Adies Kadir yang merupakan pendukung Airlangga, diminta Murin fokus saja pada tupoksi dan program-program kerjanya masing-masing.
Agus Gumiwang diminta fokus di Kementerian Perindustrian agar dapat tercapai target kinerja yang telah dipatok Presiden Joko Widodo.
Begitu pun dengan Sekretaris FPG DPR Adies Kadir, agar lebih fokus pada tugas-tugasnya dan menyelesaikan masalah-masalah internal fraksi..
Sebelumnya, Wakil Koordinator Bidang Pratama Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) resmi mendeklarasikan diri maju sebagai Bakal Calon Ketua Umum Partai Golkar pada Musyawarah Nasional (Munas) 3-6 Desember 2019.
"Dengan didasari kecintaan saya terhadap Partai Golkar, dengan mengucapkan bismillah, saya Bambang Soesatyo menyatakan siap menjalankan perintah untuk mengikuti konstestasi pemilihan ketua umum Partai Golkar periode 2019-2024," kata Bamsoet Hal itu ia sampaikan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat 22 November 2019.
Bamsoet mengaku tidak bisa membendung keinginan kader yang memintanya untuk tetap maju dalam konstasi pemilihan Ketua Umum Partai Golkar. Dia juga mengaku mendapat permintaan untuk tetap maju dari para senior Partai Golkar.
Bantah Ada Kesepakatan
Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily membantah ada kesepakatan Ketum Golkar Airlangga Hartarto dengan Bambang Soesatyo terkait janji akan mengakomodir pendukung Wakorbid Pratama itu di DPR dan kepanitiaan Musyawarah Nasional (Munas). Ace menyebut hanya ada satu kesepakatan Airlangga dan Bamsoet.
"Saya ga yakin ada kesepakatan itu. Yang ada adalah kesepakatan bahwa Pak Airlangga menugaskan sebagai ketua umum partai Golkar kepada pak Bamsoet sbg ketua MPR. Maka ketua MPR sebagai penugasan partai Golkar tidak maju menjadi calon ketua umum golkar. Hanya itu," jelas Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/11).
Ace menegaskan tidak ada deal-deal Airlangga dengan Bamsoet saat pencalonan ketua MPR.
Ditambah, tidak ada hubungan juga kesepakatan Airlangga dan Bamsoet dengan penyelenggaraan Munas. Sebab, Munas baru ditetapkan kepanitiaan belakangan saat rapat pleno pada November ini.
"Tidak ada apalagi misalnya dikaitkan dengan proses yang terjadi dengan persiapan Munas segala macem toh kesepakatannya sebelum dilaksanakan rapat pleno kemarin," kata Ace.
Ace heran istilah kubu Airlangga dan kubu Bamsoet masih dipakai. Dia mengatakan, harusnya saat Bamsoet diakomodasi sebagai ketua MPR, orang-orangnya turut bersatu kembali.
Advertisement