Sukses

Jenazah 9 Karyawan Istaka Korban Pembunuhan di Papua Diserahkan ke Keluarga

Tim DVI Polda Papua dibantu Tim DVI Mabes Polri berhasil mengidentifikasi jenazah sembilan karyawan PT Istaka Karya itu.

Liputan6.com, Jakarta - Jenazah sembilan karyawan PT Istaka Karya, korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata(KKB) di Kabupaten Nduga, Papua, diserahkan kepada keluarga untuk dibawa ke kampung halamannya masing-masing pada Jumat (7/12/2018).

Penyerahan jenazah sembilan karyawan PT Istaka Karya itu dilakukan oleh Kapolda Papua Irjen Polisi Martuani Sormin kepada Direktur Utama PT Istaka Karya bertempat di Hanggar Bandara Mozes Kilangin Timika.

Hadir dalam acara itu Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Wakapolri Komjen Polisi Ari Dono Sukmanto, Kepala Staf TNI AD Andika Perkasa dan sejumlah pejabat teras TNI/Polri.

Sebelumnya, Tim DVI Polda Papua dibantu Tim DVI Mabes Polri berhasil mengidentifikasi jenazah sembilan karyawan PT Istaka Karya itu. Demikian dilansir dari Antara.

Ketua Tim DVI Polda Papua Kombes Pol DR Ramon mengatakan yang terlibat dalam proses identifikasi jenazah para korban, yaitu dokter forensik dan dokter gigi forensik.

Pada Kamis 6 Desember 2018, Tim DVI menerima sembilan kantong jenazah. "Dari sembilan kantong jenazah ini sampai tadi malam kami bisa selesaikan identifikasinya," kata Ramon.

Adapun identitas sembilan karyawan PT Istaka Karya yang menjadi korban penembakan di Papua tersebut, yaitu M Agung asal Gowa Sulawesi Selatan teridentifikasi berdasarkan sidik jari (primer) dan kesesuaian ciri-ciri fisik (sekunder).

Selanjutnya Jefri Simaremare asal Tebing Tinggi, Sumatera Utara, teridentifikasi dari tanda-tanda fisik dan susunan gigi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Korban Berikutnya

Jenazah ketiga atas nama Alipianus asal Toraja teridentifikasi dari sidik jari dan ciri-ciri fisik.

Selanjutnya Yoshapat asal Toraja teridentifikasi dari ciri fisik yang sesuai.

Jenazah berikutnya atas nama M Faiz asal Makassar teridentifikasi dengan ciri-ciri fisik dan beberapa tato. Korban lainnya atas nama Charlie dan Yusran asal Toraja juga dikenali dari sidik jari dan beberapa tanda fisik seperti tato.

Adapun jenazah Aris Usi asal Toraja dikenali dari ciri-ciri fisik dan visual (dikenali oleh rekan kerjanya yang selamat saat penembakan oleh KKB).

Korban terakhir atas nama Agustinus T asal Toraja teridentfikasi dengan sidik jari dan beberapa tanda fisik yang sesuai termasuk rumusan gigi.

Ramon mengatakan secara umum kekerasan yang dialami para korban yaitu luka tembak, kekerasan akibat benda tumpul dan benda tajam. Bahkan tujuh jenazah di antaranya masih dalam kondisi tangannnya terikat ke belakang.