Liputan6.com, Jakarta - Setara Institute memberikan penghargaan Kota Toleran 2018. Penilaian dilakukan pada 94 kota seluruh Indonesia.
Hasil penilaian menunjukan 10 kota yang mendapat indeks kota toleran (IKT) tertinggi di Indonesia dan 10 kota dengan IKT terendah.
Baca Juga
Tingkatkan Partisipasi Kelompok Rentan dalam Demokrasi, Setara Institute Fasilitasi Workshop Koalisi ASPIRASI
Kuatkan Partisipasi Kelompok Rentan di Pilkada, Setara Institute dan Koalisi ASPIRASI Susun Rekomendasi Kebijakan
SETARA Institute soal Pembubaran Diskusi di Kemang: Teror Terhadap Kebebasan Berekspresi
Peringkat pertama yang terendah atau urutan 94 adalah kota Tanjung Balai, Sumatera Utara. Adapun sembilan kota lain yang dinilai minim toleransi adalah Banda Aceh, Jakarta, Cilegon, Padang, Depok, Bogor, Makassar, Medan dan Sabang.
Advertisement
"Tanjung Balai mendapat skor 2,81, Banda Aceh 2,83, Jakarta 2,88," kata Ketua Setara Intitute Hendardi di Hotel Ashley, Jakarta Pusat, Jumat (7/12/2018).
Sementara kota dengan penilaian tertinggi IKT adalah Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Sembilan kota lain yang masuk dalam 10 kota toleran adalah Salatiga, Pematang Siantar, Manado, Ambon, Bekasi, Kupang, Tomohon, Binjau dan Surabaya.
Kota Singkawang mendapat skor 6,513. Kota itu dinilai paling sukses menerapkan toleransi bahkan sampai RPJMD dan produk hukum lainnya.
Â
Kali Ketiga
IKT 2018 merupakan kali ketiga yang digelar Setara Institute. Dibanding IKT tahun lalu, terjadi perubahan signifikan pada komposisi kota yang masuk skor tertinggi.
Hal ini ditunjukan dengan masuknya kota Ambon, Bekasi, Kupang, Tomohon dan Surabaya dalam 10 teratas kota paling toleran.
Hendardi mengatakan IKT bertujuan mempromosikan kota-kota yang mampu mengedepankan toleransi di Indonesia.
"Sehingga bisa memincu kota lain mengembangkan toleransi," katanya.
Saksikan video pilihan di bawah iniÂ
Advertisement