Sukses

Tangkal Fitnah dan Hoaks, Jokowi Sebut Indonesia Harus Punya Literasi Digital

Jokowi menegaskan, kemajuan teknologi informasi digital yang sangat cepat harus diimbangi dengan standar moral. Tidak hanya itu, juga diperlukan etika yang tinggi dari penggunaannya.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjelaskan, untuk menangkal fitnah dan hoaks tidak cukup dengan regulasi dan penegakan hukum. Perlu adanya literasi digital agar warga tidak hanya mampu menggunakan teknologi saja.

"Tapi juga warga masyarakat mampu memilih dan memilah informasi, mampu melakukan kroscek, mampu melakukan klarifikasi, jika menerima sebuah informasi," kata Jokowi di hadapan 300 perserta Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (10/12/2018).

Jokowi menegaskan, kemajuan teknologi informasi digital yang sangat cepat harus diimbangi dengan standar moral. Tidak hanya itu, kata dia, juga diperlukan etika yang tinggi dari penggunaannya.

"Sekali lagi, kemajuan teknologi informasi digital yang sangat cepat harus diimbangi dengan standar moral dan etika yang tinggi dari penggunaannya," tegas Jokowi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Hijrah ke Hal yang Positif

Dia juga memberikan apresiasi kepada Perhumas karena telah mengusung hastag Indonesia bicara baik. Hal tersebut kata Jokowi agar masyarakat bisa hijrah ke optimisme Indonesia. Ajakan, kata dia untuk hijrah ke negatif ke positif.

"Saya sangat setuju dengan gerakan Indonesia bicara baik. Ini sebuah ajakan gerakan sosial ajakan untuk hijrah, ajakan untuk hijrah dari pesimis menuju optimisme, membangkitkan optimisme Indonesia," ungkap Jokowi.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com