Liputan6.com, Jakarta - Rabu dini hari tadi sekelompok massa yang berjumlah sekitar 200 orang menggeruduk Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur. Massa yang beringas menghancurkan sarana dan prasarana milik Polsek Ciracas hingga melakukan pembakaran.
Pembakaran Polsek Ciracas diduga dipicu ketidakpuasan sekelompok orang dengan penanganan pengeroyokan anggota TNI di kawasan Cibubur.
"Polisi militer TNI dan Polda Metro tengah mengusut kasus pembakaran Mapolsek Ciracas apakah ada keterlibatan oknum TNI," kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Jaya Kolonel Inf Kristomei Sianturi, Rabu (12/12/2018).
Advertisement
Pascainsiden pembakaran, pagi ini situasi di TKP berangsur kondusif. Mapolsek Ciracas yang dibakar massa langsung dipadamkan dengan menurunkan sembilan unit petugas damkar.
Berikut sejumlah fakta yang diduga menjadi pemicu dibakarnya Polsek Ciracas oleh sekelompok massa dini hari tadi:
1. Berawal dari Pengeroyokan Anggota TNI
Adalah anggota TNI AL bernama Komarudin (47) yang menjadi korban pengeroyokan, Senin, 10 Desember 2018. Bersama anaknya, saat itu dia tengah makan di sebuah warung dekat toko Arundina, Ciracas, Jakarta Timur.
Saat hendak memarkir sepeda motornya, sang anak memberi tahu jika knalpot motor tersebut berasap.
Pada saat Komarudin memeriksa motor miliknya, salah seorang oknum tukang parkir menggeser motor tersebut hingga membentur kepalanya. Alhasil, sang juru parkir mendapat teguran dari Komarudin.
Tak terima rekannya ditegur, teman-teman sesama juru parkir di kawasan tersebut melakukan pengeroyokan. Diperkirakan ada tujuh sampai sembilan orang yang melakukan pemukulan.
"Namun anak parkir tidak terima hingga terjadi cekcok mulut yang kemudian mengundang perhatian teman-teman tukang parkir lainnya, dan mengeroyok Kapten Komarudin," ujar Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol. Tony Surya Putra saat dikonfirmasi, Selasa, 11 Desember kemarin.
Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) yang melintas bernama Pratu Rivonanda dari Kesatuan Dronkavser Paspampres menghentikan kendaraannya dan melerai perkelahian. Hanya saja, dia malah ikut jadi korban pengeroyokan.
Advertisement
2. Anggota TNI Mencari Pelaku Pengeroyokan
Keduanya lalu mundur menuju Barak Remaja Paspampres KPAD Cibubur. Setelahnya, mereka kembali dan mencari para pelaku pengeroyokan ke permukiman warga lapangan tembak.
Satu pelaku bernama Agus Priyantara ditemukan dan langsung dibawa ke Polsek Ciracas.
"Selasa tanggal 11 Desember 2018 pukul 02.00 WIB dilaksanakan musyawarah penyelesaian permasalahan secara damai antara pihak pelaku dan keluarga dengan para korban yang dimediasi oleh Kapolsek Ciracas," kata Kapolres Jakarta Timur Kombes Tony Surya Putra.
3. Pembakaran
Guna memastikan proses penyelidikan terhadap sang juru parkir terus dilakukan, satu hari pascakejadian, massa yang berjumlah ratusan mendatangi Polsek Ciracas. Tepatnya, Selasa dini hari, 11 Desember 2018.
Mereka meminta bertemu Kapolsek Ciracas untuk meminta keterangan soal penanganan pengeroyokan tersebut. Tak lama, mereka kemudian meninggalkan lokasi.
Massa kembali mendatangi Mapolsek Ciracas, pada pukul 22.10 WIB. Mereka berkumpul di depan kantor polisi untuk melaksanakan konsolidasi.
Namun tiba-tiba Situasi mulai memanas. massa merusak markas Polsek Ciracas dan sejumlah kendaraan operasional milik kepolisian.
Ada sembilan unit mobil di sekitar Polsek Ciracas juga ikut dibakar dalam peristiwa tersebut. Sementara, tujuh narapidana yang diduga melakukan pengeroyokan dipindah ke Rutan Polda Metro.
Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo belum bisa memastikan, apakah tujuh orang itu adalah pelaku pemukulan terhadap TNI atau lainnya.
"Belum ada informasi," kata Dedi.
Advertisement
4. Diduga Oknum TNI
Apakah pengeroyokan tersebut ada keterlibatan anggota TNI AD? Penyelidikan kini tengah dilakukan Pom TNI AD dan Polda Metro Jaya.
"Pom TNI AD dan Polda Metro tengah mengusut kasus pembakaran Mapolsek Ciracas apakah ada keterlibatan oknum TNI AD," kata Kapendam Jaya Kolonel Inf Kristomei Sianturi ketika dikonfirmasi di Jakarta.
Penyelidikan juga akan dilakukan pihak TNI AL atas dugaan arogansi personelnya yang berujung pada pengeroyokan sejumlah petugas parkir di Ciracas.
Sebab, dalam video yang beredar, warga yang terlibat perkelahian menuding personel TNI melakukan tindak kekerasan terlebih dulu.
"Ini juga kita dalami dulu," jelas Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Kolonel Laut (P) M Zaenal Zaenal kepada Liputan6.com, Rabu (12/12/2018).
Saksikan video pilihan di bawah ini: