Sukses

Dampak Rencana Kenaikan BBM Mulai Terasa

Menurut Ketua Umum PB PMII Addin Jauharudin, dampak rencana kenaikan BBM sudah mulai dirasakan masyarakat kalangan bawah.

Liputan6.com, Jakarta: Rencana kenaikan harga bahan bakar minyal per 1 April mendatang menuai pro dan kontra dari berbagai lapisan masyarakat. Sebagian kalangan mendukung, sebagian lainnya menolak keras.

"Dampak kenaikan BBM sudah dirasakan masyarakat bawah, dari mulai kenaikan bahan-bahan pokok juga kelangkaan premium, belum lagi adanya mata rantai mafia yang mengambil keuntungan dari isu kenaikan BBM ini," kata Ketua Umum PB PMII Addin Jauharudin melalui pesan singkat pada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (6/3).

Addin menilai, asumsi dan logika terkait kenaikan harga BBM tidak pernah berubah sejak dahulu. Pemerintah selalu menggunakan alasan klasik. "Dari dahulu selalu bersandar pada kenaikan minyak dunia dan semakin beratnya beban subsidi yang harus ditanggung negara," ucapnya kesal.

Kendati mengecam, Addin memahami beban subsidi BBM yang bersumber dari APBN memang besar. Namun apalah arti semua itu bila dibanding hajat hidup orang banyak.

"Subsidi merupakan tanggung jawab negara dan negara kita bukan negara kapitalis, tetapi negara berasaskan Pancasila, dimana kepentingan hajat hidup rakyat banyak harus dibantu dan dipenuhi atau disubsidi negara. Kita tidak bisa melepaskan semuanya ke pasar, karena kita bukan negara kapitalis," pungkas Addin.(WIL)