Liputan6.com, Jakarta: Pelarangan penggunaan rok mini dinilai bukan urusan DPR tapi Sekretariat Jenderal. Demikian dikatakan Ketua DPR Marzuki Alie terkait polemik pemakaian rok mini di lingkungan DPR, Jakarta, Selasa (6/3).
Menurut Marzuki, pakaian yang seksi bisa saja menarik perhatian atau hasrat laki-laki. Sehingga mendorong laki-laki berbuat sesuatu. "Kita tahu banyak sekali kasus perkosaan, terjadinya kasus-kasus asusila itu karena perempuannya tidak berpakaian pantas," kata Marzuki.
Marzuki menambahkan, yang dilakukan Setjen DPR itu bagian dari perbaikan dari citra. Sebab, perbaikan citra DPR bisa dilakukan dari berbagai aspek. "Saya juga dengar ini mungkin rekomendasi BK DPR. BK bersama pimpinan DPR secara bertahap mulai memperbaiki citra DPR," jelasnya.(APY/JUM)
Menurut Marzuki, pakaian yang seksi bisa saja menarik perhatian atau hasrat laki-laki. Sehingga mendorong laki-laki berbuat sesuatu. "Kita tahu banyak sekali kasus perkosaan, terjadinya kasus-kasus asusila itu karena perempuannya tidak berpakaian pantas," kata Marzuki.
Marzuki menambahkan, yang dilakukan Setjen DPR itu bagian dari perbaikan dari citra. Sebab, perbaikan citra DPR bisa dilakukan dari berbagai aspek. "Saya juga dengar ini mungkin rekomendasi BK DPR. BK bersama pimpinan DPR secara bertahap mulai memperbaiki citra DPR," jelasnya.(APY/JUM)