Sukses

Duka Emil Dardak dan Teka-teki Kematian Adiknya yang Masih Menjadi Misteri

Emil menegaskan bahwa adiknya meninggal karena serangan jantung.

Liputan6.com, Jakarta Awan duka tengah menyelimuti keluarga suami Arumi Bachsin, Emil Dardak. Pasalnya, adik Emil, yakni Eril Dardak ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya di Bandung, Jawa Barat. Eril Dardak diketahui tengah melanjutkan studi di Institut Teknologi Bandung (ITB). Pemilik nama lengkap Eril Ario Listianto Dardak tersebut mahasiswa Teknik Kelautan angkatan 2015.

Saat ditemukan, adik Emil Dardak meninggal dalam kondisi kepala terbungkus plastik, Rabu (12/12/2018). Meski begitu, polisi tidak menemukan tanda penganiayaan pada tubuh adik wakil gubernur Jawa Timur terpilih ini.

"Dari hasil olah TKP, kami tidak menemukan ada tanda kekerasan pada korban. Sudah dilakukan visum luar," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung, AKBP M Rifai.

Jasad adik Emil Dardak ini ditemukan di kamar kos-nya, di kawasan Dago, Bandung oleh petugas kebersihan. M Rifai mengungkapkan, awal mula penemuan jasad saat petugas mengetuk pintu kamar kos Eril. Karena lama tidak merespons, petugas kebersihan melaporkan kepada pihak kosan.

Pengelola kosan kemudian membuka pintu kamar Eril dengan kunci cadangan. Mereka terkejut karena posisi Eril sudah tergeletak tak bernyawa. Tak lama kemudian, tim Inafis Polrestabes Bandung langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

2 dari 4 halaman

Emil Dardak Sebut Adiknya Kena Serangan Jantung

Adik kandung Emil Dardak, Eril Dardak meninggal dunia, Rabu (12/12) pada pukul 11 siang WIB. Jenazahnya pun telah dimakamkan di Taman Pemakaman Umum, Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Kamis (13/12/2018).

Meski kematiannya sangat mendadak dan ada plastik di kepala Eril, namun keluarga menolak melakukan autopsi. Emil Dardak pun menyampaikan alasan pihak keluarganya mengenai hal ini.

Emil Dardak mengungkap alasan keluarganya menolak proses autopsi. Menurut Emil, keluarganya tak tega melihat jenazah adiknya dibedah untuk diketahui penyebab kematiannya.

"Ya anda bayangin. Diautopsi, dibuka, dibelek gitu. Kami sudah ikhlas kok. Memang Allah sudah memanggil," ujar Emil Dardak.

Meski tak melakukan autopsi, namun keluarga Emil meyakini bahwa Eril meninggal karena serangan jantung. Hal itu tampak dari kondisi jenazah Eril ketika dimandikan.

"Saya pun memandikan sendiri dan melihat sendiri. Pihak ustaz juga mengatakan itu jantung. Yang biru hanya bagian dada ke atas. Oleh karena itu kami sudah mengikhlaskan," katanya.

Lebih lanjut, Emil kembali menegaskan bahwa adiknya meninggal karena serangan jantung. "Iya, sudah konfirm. Karena semakin lama, durasinya sudah terlihat," ungkapnya.

Namun Emil mengakui jika selama ini Eril tidak punya riwayat penyakit jantung. Dan ia memaklumi jika Eril sendiri tidak tahu jika punya penyakit itu.

"Itu dia. Terlewat juga. Karena anak muda ya, jarang cek kesehatan. Kan tes caleg juga tes kesehatan. Tapi ya gak bisa terdeteksi kalau yang bersangkutan memang tidak menyampaikan keluhannya," ujar Emil.

3 dari 4 halaman

3 Temuan Polisi Dalam Kamar Kos Adik Emil Dardak

Berikut 3 temuan polisi yang dihimpun Liputan6.com dalam kamar kos Eril Dardak:

1. Tabung Helium dan Freon

Polisi masih mendalami penyebab tewasnya adik Wakil Gubernur terpilih Jatim Emil Dardak, Eril Dardak, di kamar kosnya di kawasan Dago, Bandung, Jawa Barat.

"Ada beberapa hal yang ditemukan di lokasi saat olah tempat kejadian perkara, ada tabung gas bertuliskan He, helium atau bukan belum dipastikan, dan tabung freon," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (13/12/2018).

2. Televisi Menyala

Selain tabung gas bertuliskan He dan tabung freon, saat memasuki kamar Eril Dardak, polisi menemukan kondisi televisi di kamar tersebut dalam keadaan menyala.

Menurut Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema, penyidik tidak menemukan tanda penganiayaan di tubuh Eril Dardak. Berdasarkan hasil visum, polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Eril.

"Untuk hasil visum, tidak ditemukan tanda kekerasan," ujar Kasat Reskrim AKBP Mochamad Rifai.

3. Selang Tersambung ke Dalam Plastik

Saat olah tempat kejadian perkara, polisi menemukan ada dua tabung diduga helium dan freon di dalam kamar kos adik Emil Dardak, Eril Dardak ditemukan.

"Ada beberapa hal yang ditemukan di lokasi saat olah tempat kejadian perkara, ada tabung gas bertuliskan He, helium atau bukan belum dipastikan, dan tabung freon," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (13/12/2018).

Meski pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi, polisi akan meminta bantuan Pusat Laboratorium Forensik Polri guna membuat terang benderang penyebab kematian Eril Dardak.

"Meminta bantuan Puslabfor Mabes Polri untuk olah TKP ulang dan undang pihak ITB bidang Biologi Forensik dan digital forensik," beber Irman.

Menurut Irman, dalam olah TKP tersebut penyidik menemukan selang yang tersambung ke kantung plastik yang menutupi kepala korban.

"Posisi korban, ada selang yang disambungkan ke tabung gas dan dimasukan ke kantung kresek menutupi kepala korban," ujar Irman.

4 dari 4 halaman

Polisi Ungkap 1 Bulan Terakhir, Eril Dardak Tak Izinkan Kamarnya Dibersihkan

Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema menyatakan, Eril Dardak (21), adik kandung dari Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih Emil Elistyanto Dardak ditemukan meninggal pada Rabu 12 Desember 2018 sekitar pukul 11.00 WIB.

"Jadi berawal dari Polsek Coblong menerima laporan adanya temuan jasad di salah satu kos-kosan jenis kelamin laki-laki yang diduga salah satu mahasiswa perguruan tinggi di Bandung," ujar Irman ditemui di Mapolrestabes Bandung, Kamis (13/12/2018).

Irman menjelaskan, siang itu petugas kebersihan rumah merasa ganjil ketika mengetuk kamar Eril Dardak. Lantaran, saat mengetuk pintu kamar hingga tiga kali, tak ada balasan dari penghuninya.

Petugas tersebut kemudian melaporkan ke pengelola kosan. Setelah itu petugas membuka pintu kamar Eril Dardak dengan kunci cadangan. Saat itu, pintu terkunci dari dalam.

Namun saat masuk, petugas menemukan Eril dalam keadaan tergeletak tak bernapas dengan wajah tertutup plastik. Plastik yang menutupi wajah Eril tidak dalam keadaan rapat membekap, melainkan terbuka.

"Berdasarkan informasi yang didapat, dalam satu bulan ke belakang kamar tersebut tidak diizinkan dibersihkan oleh petugas atau pembantu kos yang biasa membersihkan kamar kos," ujar Irman.

Irman menjelaskan, pihaknya kemudian melakukan olah TKP. Hasil dari identifikasi, tidak ditemukan adanya kekerasan pada jenazah. Selain itu, tanda kematian korban diperkuat juga dengan hasil dokter forensik Rumah Sakit Hasan Sadikin.

"Hal itu dikuatkan lagi ketika dibawa ke RS Hasan Sadikin dan dilaksanakaan peemeriksaan lebih lanjut oleh dokter forensik," ucapnya.

Irman mengatakan, jajarannya tetap melakukan visum luar. Namun demikian, polisi tidak diizinkan melakukan autopsi oleh pihak keluarga.

"Dari pihak keluarga keberatan untuk dilaksanakan autopsi. Namun demikian kami tetap menindaklanjuti untuk mendalami dan mengetahui proses kejadian ini supaya lebih jelas," kata Irman.