Liputan6.com, Jakarta - Kematian Eril Dardak membawa kesedihan mendalam bagi sang kakak, Emil Dardak, dan keluarga. Betapa tidak, Eril ditemukan meninggal dunia di dalam kamar kosnya, tepatnya kosan Kartifah Jalan Dago Asri I No 24 Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung AKBP M Rifai mengungkapkan, awal mula penemuan jenazah saat petugas mengetuk pintu kamar kos Eril Dardak. Karena lama tidak merespons, petugas kebersihan melaporkan kepada pihak kosan.Â
Baca Juga
Pengelola kosan kemudian membuka pintu kamar Eril dengan kunci cadangan. Mereka terkejut karena Eril sudah tergeletak tak bernyawa.
Advertisement
Tak lama kemudian, tim Inafis Polrestabes Bandung langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi pun bergerak cepat.
Rupanya polisi menemukan beberapa benda di dalam kamar kos Eril. Benda itu adalah tabung gas bertuliskan He dan tabung freon yang menyambung dengan selang ke kantong plastik menutupi kepala Eril.
Meski begitu, keluarga menolak untuk melakukan autopsi jenazah Eril. Eril langsung dimakamkan Kamis kemarin, 13 Desember 2018 di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Emil Dardak didamping sang istri Arumi Bachsin hadir saat pemakaman, juga ibunda dan keluarga lainnya.
Berikut tiga fakta terkini meninggalnya Eril Dardak yang dihimpun Liputan6.com:
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Menolak Autopsi
Keluarga Eril Dardak memang menolak mengautopsi jasad mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang ditemukan meninggal di kamar kosnya pada Rabu, 12 Desember 2018 itu.
Sang kakak yang juga suami Arumi Bachsin, Emil Dardak, menyatakan pihak keluarga menolak jenazah Eril diautopsi. Emil mengaku pihak keluarga tidak tega jika harus melihat jasad Eril harus melalui proses pembedahan usai meninggal.
"Ya Anda bayangkan autopsi dibuka, dibelek gitu, kami enggak mau," kata Emil Dardak usai pemakaman Eril Dardak di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Kamis, 13 Desember 2018.
Emil Dardak memastikan bahwa dirinya dan keluarga sudah ikhlas atas kepergian Eril Dardak untuk selama-lamanya. Sikap itulah yang membuat keluarga menganggap proses autopsi jasad Eril Dardak tak diperlukan.
"Kami sudah ikhlas, kok, memang Allah sudah memanggil," jelasnya.
Â
Advertisement
2. Serangan Jantung
Emil Dardak selaku kakak Eril Dardak telah menyatakan pihak keluraga menolak untuk dilakukan autopsi. Pihak keluarga yakin adik Wagub Jawa Timur terpilih itu meninggal karena serangan jantung.
"Penyebabnya sakit jantung," ujar Emil.
Bupati Trenggalek ini mengaku baru mengetahui penyebab kematian Eril Dardak saat memandikan jenazah sang adik. Menurut dia, bagian dada sampai kepala Eril terlihat biru-biru.
Tanda itulah yang membuat suami artis Arumi Bachsin itu yakin bahwa Eril meninggal karena serangan jantung. Meski demikian, Emil mengaku tak pernah tahu adiknya memiliki riwayat sakit jantung.
"Setahu saya dia enggak ada riwayat jantung," tutur Emil Dardak.
Â
3. Masih Terus Lakukan Penyelidikan
Polisi masih terus menyelidiki penyebab meninggalnya adik kandung Emil Dardak, yakni Eril Dardak. Di kos almarhum, polisi menemukan sejumlah barang bukti.
"Ada tabung gas yang bertuliskan He (Helium), selang, tabung freon dan televisi dalam keadaan menyala. Di mana di situ ada salah satu tayangan oxygen regulator medical yang nanti juga akan kita dalami. Karena pada saat kita temukan jasad korban, tv dalam keadaan menyala," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol. Irman Sugema, saat ditemui di Mapolrestabes Bandung, Kamis, 13 Desember 2018.
Ia mengatakan, tabung tersebut menyambung dengan selang yang terhubung ke plastik berwarna putih. Seperti diketahui, plastik itu tampak menutup sebagian kepala hingga di atas mulut Eril Dardak.
"Kami akan dalami lebih lanjut kerja sama dengan Puslabfor untuk bisa dipahami hal-hal apa dan juga kebiasaan apa dari korban dengan yang ditemukan di TKP saat korban meninggal dunia," katanya.
Disinggung soal kemungkinan Eril Dardak sedang melakukan sebuah eksperimen tertentu berdasarkan temuan barang bukti, polisi akan mendalaminya.
"Itu menjadi bahan analisis nanti. Kita akan dalami dulu untuk lebih mengetahui penyebab kematian dan juga bagaimana aktivitas korban tersebut," ujarnya.
Advertisement