Sukses

Di Depan Humas, Kapolri Ceramah Teori Gelombang Peradaban Alvin Toffler

Kelahiran internet menjadi perubahan peradaban manusia gelombang keempat. Revolusi industri kini sangat bergantung dengan teknologi dunia maya.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jendral Tito Karnavian memberikan arahan kepada jajaran Humas Polri seluruh Indonesia di Mabes Polri, Jakarta Selatan. Dalam kesempatan itu, dia menyampaikan pentingnya beradaptasi di era sekarang yang telah berkembang pesat peradabannya.

Mengulas buku karya Alvin Toffler tentang Tiga Perubahan Peradaban, Tito mengatakan, gelombang pertama perkembangan peradaban manusia terjadi saat ditemukannya cara beternak dan bercocok tanam.

Masyarakat yang biasa hidup nomaden untuk bertahan hidup kemudian mulai membentuk dusun, kampung, desa, sampai berkembang menjadi kota dan negara.

"Gelombang kedua yang merubah semua urusan manusia ketika terjadi revolusi industri. Tadinya naik kuda diganti naik sepeda motor, kendaraan lain, penemuan kereta api, pesawat. Berubah," tutur Tito di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (17/12/2018).

Kemudian, lanjut Tito, gelombang perubahan yang ketiga terbentuk setelah berkembangnya teknologi informasi. Hal itu menjadi revolusi di semua urusan peradaban manusia.

"Tahun 80-an ada fenomena globalisasi di mana dalam hitungan detik kita bisa tahu apa yang terjadi di tempat lain," jelas dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Kelahiran Internet

Di masa sekarang, kelahiran internet menjadi perubahan peradaban manusia gelombang keempat. Revolusi industri kini sangat bergantung dengan teknologi dunia maya.

"Kita sekarang memasuki era teknologi informasi internet dan seluruh dunia tidak bisa membendung. Ini mempengaruhi komunikasi juga. Sehingga berguna untuk internal memperkuat organisasi, maupun eksternal dalam rangka membangun hubungan dengan pihak luar," kata Tito.

Polri sebagai institusi besar negara pun harus mampu beradaptasi dalam perubahan peradaban tersebut. Di sinilah peran Divisi Humas menjadi penting dalam mengatur informasi demi stabilitas negara dan kamtibnas di masyarakat.

"Termasuk membangun opini publik baik untuk diri Polri sendiri," Tito menandaskan.