Sukses

Polisi Reka Ulang 20 Adegan Pengeroyokan Anggota TNI di Cibubur

Rekonstruksi pengeroyokan TNI ini dilakukan dengan pengawalan petugas bersenjata panjang dan pakaian serba hitam.

Liputan6.com, Jakarta - Jajaran Subdit Resmob Polda Metro Jaya mereka ulang 20 adegan dalam rekonstruksi pengeroyokan anggota TNI di Pertokoan Arundina, Ciracas, Jakarta Timur. Rekonstruksi dilakukan di halaman parkir Resmob Polda Metro Jaya.

"Hari ini kita akan lakukan rekonstruksi. Rekonstruksi ini ada 20 adegan," kata Kanit I Resmob Polda Metro Jaya Kompol Malvino Sitohang di lokasi, Senin (17/12/2018).

Rekonstruksi pengeroyokan TNI ini dilakukan dengan pengawalan petugas bersenjata panjang dan pakaian serba hitam. Dalam rekonstruksi, polisi memasang garis polisi.

"Adegan lima tersangka HP menggeser motor tanpa sepengetahuan korban. Lalu pada adegan keenam, korban menegur tersangka. Lalu ketujuh, tersangka Devi dan IH melihat HP ditegur oleh korban. Ke delapan tersangka Devi menghampiri tersangka lainnya kalau HP sedang cekcok dengan tentara," beber Malvino dalam rekonstruksi.

Sebelumnya, tak lama setelah pengeroyokan TNI, markas Polsek Ciracas, Jakarta Timur, diamuk massa. Massa yang datang pun membakar dan juga menghancurkan kantor polisi tersebut.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Perusakan Mapolsek Ciracas

Perusakan ini diduga buntut peristiwa pengeroyokan terhadap dua anggota TNI oleh sejumlah juru parkir di kawasan tersebut. Massa yang diperkirakan berjumlah 200 orang itu merangsek masuk Mapolsek Ciracas sebelum melakukan perusakan lantaran menduga penganiayarekannya ditahan di kantor polisi tersebut.

Berdasarkan informasi, ada sembilan unit mobil terbakar dalam peristiwa pada Selasa (11/12) malam itu. Tujuh tahanan Mapolsek Ciracas turut diungsikan ke Mapolda Metro Jaya setelah insiden pembakaran tersebut

"Tahanan sendiri jumlah tujuh dalam keadaan aman dan sehat saya sudah dipidahkan ke Polda Metro Jaya," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Aziz di Mapolsek Ciracas, Rabu (12/12) dini hari.

 

Reporter: Ronald

Sumber: Merdeka.com