Liputan6.com, Jakarta: Pada penutupan perdagangan di Nymex Rabu (21/3) dini hari tadi harga minyak mentah mengalami pelemahan (21/03). Harga minyak turun setelah Arab Saudi, pengekspor minyak mentah terbesar dunia, mengulangi janjinya untuk menggantikan produksi Iran yang hilang, mengurangi kekhawatiran pasokan menurut para analis.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei melemah 1,63 dolar AS menjadi 124,08 dolar AS per barel pada akhir perdagangan di London.Kontrak utama New York, minyak mentah West Texas Intermediate untuk April, merosot 1,88 dolar AS menjadi 106,21 dolar AS per barel. Harga minyak mentah telah berada di bawah tekanan di tengah laporan bahwa Arab Saudi akan berusaha untuk mengembalikan harga "wajar" dengan menaikkan produksinya menggatikan penurunan pasokan Iran.Ketua Dana Moneter Internasional Christine Lagarde pada Selasa memperingatkan bahwa harga minyak mentah kemungkinan melonjak hingga 30 persen, jika pasokan Iran terganggu, menyebabkan "konsekuensi serius" bagi perekonomian global.Dana Moneter Internasional (IMF) telah menghitung bahwa gangguan dalam pasokan minyak dari Iran dapat meningkatkan harga minyak sebesar 20 sampai 30 persen, kata Lagarde, yang tiba di India pada akhir pekan dari negara tetangga Cina.
Menteri Perminyakan Saudi Ali al-Naimi, pekan lalu, mengatakan bahwa kerajaan siap berdiri untuk menutup kekurangan pasokan di pasar.Jaminan dari Arab Saudi datang karena masyarakat internasional meningkatkan sanksi-sanksi terhadap Iran -- produsen minyak keempat terbesar di dunia -- dalam upaya menghentikan kegiatan nuklirnya, yang mereka takut meliputi penelitian tentang pengembangan senjata atom.Badan Energi Internasional sebelumnya mengatakan bahwa mereka memperkirakan ekspor dari Iran turun sekitar 800.000 barel per hari menjadi satu juta barel dalam paruh kedua tahun ini.Negara haus energi di Asia telah menyuarakan kekhawatiran atas ketersediaan sumber alternatif untuk menggantikan pengurangan impor Iran oleh sanksi. (http://www.vibiznews.com/ARI)
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei melemah 1,63 dolar AS menjadi 124,08 dolar AS per barel pada akhir perdagangan di London.Kontrak utama New York, minyak mentah West Texas Intermediate untuk April, merosot 1,88 dolar AS menjadi 106,21 dolar AS per barel. Harga minyak mentah telah berada di bawah tekanan di tengah laporan bahwa Arab Saudi akan berusaha untuk mengembalikan harga "wajar" dengan menaikkan produksinya menggatikan penurunan pasokan Iran.Ketua Dana Moneter Internasional Christine Lagarde pada Selasa memperingatkan bahwa harga minyak mentah kemungkinan melonjak hingga 30 persen, jika pasokan Iran terganggu, menyebabkan "konsekuensi serius" bagi perekonomian global.Dana Moneter Internasional (IMF) telah menghitung bahwa gangguan dalam pasokan minyak dari Iran dapat meningkatkan harga minyak sebesar 20 sampai 30 persen, kata Lagarde, yang tiba di India pada akhir pekan dari negara tetangga Cina.
Menteri Perminyakan Saudi Ali al-Naimi, pekan lalu, mengatakan bahwa kerajaan siap berdiri untuk menutup kekurangan pasokan di pasar.Jaminan dari Arab Saudi datang karena masyarakat internasional meningkatkan sanksi-sanksi terhadap Iran -- produsen minyak keempat terbesar di dunia -- dalam upaya menghentikan kegiatan nuklirnya, yang mereka takut meliputi penelitian tentang pengembangan senjata atom.Badan Energi Internasional sebelumnya mengatakan bahwa mereka memperkirakan ekspor dari Iran turun sekitar 800.000 barel per hari menjadi satu juta barel dalam paruh kedua tahun ini.Negara haus energi di Asia telah menyuarakan kekhawatiran atas ketersediaan sumber alternatif untuk menggantikan pengurangan impor Iran oleh sanksi. (http://www.vibiznews.com/ARI)