Liputan6.com, Banyuwangi: Taman Nasional Meru Betiri bekerja sama dengan sebuah yayasan, mengajak masyarakat Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (26/3), melepas bayi penyu alias tukik. Puluhan tukik yang berusia sekitar 100 hari dilepas ke Laut Jawa yang berbatasan dengan Samudera Hindia.
Hal ini dilakukan untuk menjaga populasi penyu hijau (Chelonia mydas). Pantai Rajegwesi yang merupakan daerah pendaratan penyu di dalam kawasan Taman Nasional Meru Betiri, sepi dari hewan tersebut beberapa tahun terakhir akibat ulah manusia yang tak bertanggung jawab.
"Dengan adanya kegiatan melepas tukik ini, warga dan pelajar membantu kami mengkonservasi tukik. Dan ini merupakan suatu program yang positif," jelas Kepala Taman Nasional Meru Betiri Bambang Darmaja.
Pada 2011, Taman Nasioanal Meru Betiri mencatat populasi penyu hijau dan penyu lekang di kawasan ini terus menurun. Penyu yang mendarat dan bertelur berjumlah 979 ekor. Sementara telur yang ditanam dan ditetaskan lebih dari 111 ribu. Dari jumlah itu, kurang dari 80 persen yang berhasil menetas.
Rencananya, pelepasan tukik yang sebelumnya ditangkarkan akan terus dilakukan. Cara ini diyakini mampu meminimalisir jumlah tukik yang mati ketika dilepasliarkan ke laut.
Chelonia mydas adalah penyu laut besar yang termasuk dalam keluarga Cheloniidae. Hewan ini adalah satu-satunya spesies dalam golongan Chelonia. Mereka hidup di semua laut tropis dan subtropis, terutama di Samudera Atlantik dan Samudera Pasifik.(ASW/SHA)
Hal ini dilakukan untuk menjaga populasi penyu hijau (Chelonia mydas). Pantai Rajegwesi yang merupakan daerah pendaratan penyu di dalam kawasan Taman Nasional Meru Betiri, sepi dari hewan tersebut beberapa tahun terakhir akibat ulah manusia yang tak bertanggung jawab.
"Dengan adanya kegiatan melepas tukik ini, warga dan pelajar membantu kami mengkonservasi tukik. Dan ini merupakan suatu program yang positif," jelas Kepala Taman Nasional Meru Betiri Bambang Darmaja.
Pada 2011, Taman Nasioanal Meru Betiri mencatat populasi penyu hijau dan penyu lekang di kawasan ini terus menurun. Penyu yang mendarat dan bertelur berjumlah 979 ekor. Sementara telur yang ditanam dan ditetaskan lebih dari 111 ribu. Dari jumlah itu, kurang dari 80 persen yang berhasil menetas.
Rencananya, pelepasan tukik yang sebelumnya ditangkarkan akan terus dilakukan. Cara ini diyakini mampu meminimalisir jumlah tukik yang mati ketika dilepasliarkan ke laut.
Chelonia mydas adalah penyu laut besar yang termasuk dalam keluarga Cheloniidae. Hewan ini adalah satu-satunya spesies dalam golongan Chelonia. Mereka hidup di semua laut tropis dan subtropis, terutama di Samudera Atlantik dan Samudera Pasifik.(ASW/SHA)