Liputan6.com, Sukabumi: Serangga tomcat menyerang warga di Kampung Tugu, Rukun Tetangga 04/04, Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Jawa Barat. Ini mengakibatkan seorang warga bernama Hindun tangannya melepuh karena disengat serangga tersebut.
"Pertama tomcat ditemukan anak saya di meja ruang keluarga, karena panik serangga itu langsung saya pukul dengan menggunakan sandal, keesokan harinya tepatnya pada Selasa kemarin, serangga serupa ditemukan kembali dan menyengat pergelangan tangan saya hingga melepuh," kata Hindun kepada wartawan, Rabu (28/3).
Menurut dia, tomcat tersebut bertambah banyak setiap harinya dan menempel di segara penjuru ruang seperti di lampu rumah. Karena khawatir semakin banyak tomcat itu datang mendekati lampu untuk antisipasinya dirinya tidak menyalakan lampu.
Lebih jauh Hindun menjelaskan, tidak hanya menempel di ruangan rumah, tapi sempat merayap ke tangannya. Karena panik, serangga itu langsung dipukul dan menyengat lengannya. "Saya langsung ke puskesmas untuk memeriksakan keadaan lengan saya yang tersengat tomcat dan setelah diobati sekarang sudah membaik," tambahnya.
Sementara, petugas Pusat Kesehatan MAsyarakat (Puskesmas) Baros yang datang ke lokasi langsung memberikan pengobatan berupa antibiotik dan salep untuk mencegah infeksi. "Luka akibat sengatan tomcat hanya membuat iritasi saja pada lengan Hindun dan tidak terlalu parah," kata Kepala Puskesmas Baros Munifah.
Di tempat yang sama, menurut petugas Dinas Kesehatan setempat Jalal, sudah tiga kali ditemukan kasus tomcat di lokasi berbeda di Kota Sukabumi. Dari data pihaknya, tiga lokasi tersebut adalah di Kampung Skip Rt 02/08, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunungpuyuh, kemudian di Kampung Tugu Rt 04/04, Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros.
Laporan yang terakhir diterima Dinkes Tomcat juga ditemukan di Perumahan Taman Asri, Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole. "Untuk pencegahan kami memberikan sosialisasi kepada warga agar jika menemukan serangga jenis ini agar tidak menepuknya dengan tangan kosong atau tidak mengganggunya dan berkoordinasi dengan dinas lain untuk upaya pencegahan," tambahnya.(ANS/Ant)
"Pertama tomcat ditemukan anak saya di meja ruang keluarga, karena panik serangga itu langsung saya pukul dengan menggunakan sandal, keesokan harinya tepatnya pada Selasa kemarin, serangga serupa ditemukan kembali dan menyengat pergelangan tangan saya hingga melepuh," kata Hindun kepada wartawan, Rabu (28/3).
Menurut dia, tomcat tersebut bertambah banyak setiap harinya dan menempel di segara penjuru ruang seperti di lampu rumah. Karena khawatir semakin banyak tomcat itu datang mendekati lampu untuk antisipasinya dirinya tidak menyalakan lampu.
Lebih jauh Hindun menjelaskan, tidak hanya menempel di ruangan rumah, tapi sempat merayap ke tangannya. Karena panik, serangga itu langsung dipukul dan menyengat lengannya. "Saya langsung ke puskesmas untuk memeriksakan keadaan lengan saya yang tersengat tomcat dan setelah diobati sekarang sudah membaik," tambahnya.
Sementara, petugas Pusat Kesehatan MAsyarakat (Puskesmas) Baros yang datang ke lokasi langsung memberikan pengobatan berupa antibiotik dan salep untuk mencegah infeksi. "Luka akibat sengatan tomcat hanya membuat iritasi saja pada lengan Hindun dan tidak terlalu parah," kata Kepala Puskesmas Baros Munifah.
Di tempat yang sama, menurut petugas Dinas Kesehatan setempat Jalal, sudah tiga kali ditemukan kasus tomcat di lokasi berbeda di Kota Sukabumi. Dari data pihaknya, tiga lokasi tersebut adalah di Kampung Skip Rt 02/08, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunungpuyuh, kemudian di Kampung Tugu Rt 04/04, Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros.
Laporan yang terakhir diterima Dinkes Tomcat juga ditemukan di Perumahan Taman Asri, Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole. "Untuk pencegahan kami memberikan sosialisasi kepada warga agar jika menemukan serangga jenis ini agar tidak menepuknya dengan tangan kosong atau tidak mengganggunya dan berkoordinasi dengan dinas lain untuk upaya pencegahan," tambahnya.(ANS/Ant)