Sukses

6 Fakta soal Jalan Gubeng Ambles

Jalan Gubeng ambles sedalam sekitar 8 meter dengan panjang 25 meter.

Liputan6.com, Surabaya - Warga Kota Surabaya digegerkan oleh insiden Jalan Gubeng ambles pada Selasa, 18 Desember 2018 malam. Jalan ambles itu tepatnya berada di sekitar RS Siloam atau dekat BNI Gubeng arah Jalan Sumatera.

Jalan tersebut ambles sedalam sekitar 8 meter dengan panjang 25 meter. Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Kota Surabaya Eddy Christijanto membenarkan soal Jalan Gubeng ambles ini.

Rabu (19/12/2018) pagi, Jalan Gubeng, Jawa Timur menjadi tontonan warga. Penasaran, mereka mengerubungi lokasi jalan ambles. Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, petugas keamanan memasang pembatas berlapis, sehingga masyarakat hanya bisa melihatnya dari jarak 100 meter.

Pembatas pertama terbuat dari seng, kemudian diberi rentang jarak dan dibatasi dengan pembatas jalan dan garis polisi.

Anda juga penasaran? Berikut ini 6 fakta soal Jalan Gubeng ambles yang dihimpun Liputan6.com:

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 7 halaman

1. Tak Ada Korban Jiwa

Jalan Gubeng Kota Surabaya, Jawa Timur tepatnya di sekitar RS Siloam atau dekat BNI Gubeng arah Jalan Sumatera, Selasa, 18 Desember 2018 malam, mendadak ambles sedalam sekitar 8 meter dengan panjang 25 meter.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Kota Surabaya Eddy Christijanto memastikan tidak ada korban jiwa atas amblesnya Jalan Gubeng.

"Ini kami masih ngecek. Untuk saat ini kami belum bisa memberikan keterangan," kata Eddy.

 

3 dari 7 halaman

2. Periksa 3 Saksi

Kepolisian memeriksa tiga pekerja proyek untuk menyelidiki penyebab amblesnya Jalan Raya Gubeng Surabaya, Jawa Timur, Selasa malam 18 Desember 2018.

"Sementara ada tiga pekerja proyek yang kami amankan dan dimintai keterangan," ujar Kepala Polda Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Luki Hermawan, di lokasi kejadian, Rabu dini hari (19/12/2018).

Jalan Raya Gubeng, tepatnya di sekitar RS Siloam atau dekat Kantor BNI Cabang Gubeng arah Jalan Sumatera, mendadak ambles dengan kedalaman sekitar 15-20 meter dan lebar 25-30 meter.

 

 

4 dari 7 halaman

3. Polisi Masih Cari Penyebab

Seperti dilansir Antara, selain menginterogasi tiga saksi dari pekerja proyek, polisi juga mengumpulkan barang bukti untuk alat pelengkap penyelidikan penyebab amblesnya Jalan Raya Gubeng Surabaya, Jawa Timur. Termasuk keterangan dari beberapa saksi lainnya di lapangan.

Penanggung jawab proyek dari kontraktor PT Nusa Engineering di lokasi Jalan Raya Gubeng ambles yang berposisi sebagai direktur akan diperiksa, Rabu (19/12/2018) pagi.

"Laporan pekerjaan harian juga segera kami lihat agar mengetahui apa penyebabnya. Saat kejadian, pekerja tidak ada di tempat," kata Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Luki Hermawan.

Kepolisian Daerah Jawa Timur akan mengundang ahli geologi dari Jakarta untuk memastikan penyebab amblesnya Jalan Raya Gubeng Surabaya yang terjadi pada Selasa (18/12) malam.

"Kami mendatangkan ahli geologi dari Jakarta untuk mencari tahu penyebab amblesnya jalan," ujar Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan kepada wartawan di lokasi kejadian, Rabu (19/12) dini hari.

5 dari 7 halaman

4. Kosongkan Rumah

Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Luki Hermawan juga memerintahkan Kapolrestabes Surabaya Kombes Rudi Setiawan untuk memastikan rumah-rumah warga di sekitar lokasi jalan ambles agar dikosongkan, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

"Tanah di sekitar masih bergerak dan rawan, sehingga harus dipastikan tak ada warga di dekat lokasi, termasuk jarak aman agar warga tidak mendekat," ucap Luki.

 

6 dari 7 halaman

5. Lalu Lintas Jalan Gubeng Dialihkan

Arus lalu lintas di Jalan Sulawesi Kota Surabaya, Jawa Timur yang selama ini satu arah, kini diberlakukan dua arah. Hal tersebut diberlakukan setelah Jalan Raya Gubeng ambles pada Selasa malam 18 Desember 2018.

"Kami mengimbau kepada masyarakat menghindari Jalan Raya Gubeng," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad saat meninjau lokasi ambles di Jalan Raya Gubeng atau tepatnya depan pertokoan Elizabet dan gedung BNI Surabaya, Rabu (19/12/2018).

Pihaknya sudah melakukan rekayasa lalu lintas atau pengalihan arus lalu lintas untuk mengatasi kemacetan, Rabu pagi ini.

"Kami sudah koordinasi dengan Kasat Lantas (Polrestabes Surabaya), Jalan Sulawesi akan dibuat dua arah," ujar dia seperti dilansir Antara.

Untuk arah barat, lanjut Irvan, para penumpang diharapkan melalui Jalan Urip Sumoharjo, kemudian memutar lewat Jalan Tunjungan, sedangkan dari timur bisa lewat Jalan Dharmawangsa.

Bagi pengendara dari arah Jalan dr Soetomo dan Jalan Pandegiling yang ingin ke arah timur tidak disarankan. Begitu juga dengan pengguna jalan yang lewat Jalan Keputran diimbau berbelok ke selatan.

"Nanti kita lihat pola gerak masyarakat. Kalau dibutuhkan kami akan buka alternatif jalan lainnya. Yang utama hindari dulu Jalan Raya Gubeng," kata Irvan.

 

7 dari 7 halaman

6. Diawali Suara Gemuruh

Peristiwa amblesnya Jalan Raya Gubeng, Surabaya, membuat panik warga sekitar. Orang-orang yang sedang melintas di jalan tersebut langsung berlarian saat terdengar suara gemuruh.

Seorang sekuriti bernama Ali yang bekerja di kantor yang berada tidak jauh dari lokasi mengatakan, amblesnya jalan terjadi sekitar pukul 21.40 WIB pada Selasa, 18 Desember 2018.

"Habis suara gemuruh itu, tanahnya langsung ambles. Orang-orang langsung kocar-kacir lari semua ke arah Jalan Sulawesi," ungkapnya, seperti dikutip dari laman JawaPos, Rabu (19/12/2018).

Dia tidak mengetahui secara persis apakah ada orang maupun kendaraan yang terjerembab masuk ke dalam jalan yang ambles tersebut. Laporan awal yang diterima, jalan tersebut ambles sedalam 10 meter. Petugas PMK pun datang sekitar pukul 22.00 WIB. Mereka langsung mengamankan lokasi sekitar.

Sementara itu, Ketua RT 1/ RW IV Kelurahan Gubeng Trijanto mengaku juga mendengar suara gemuruh. Saat jalan itu ambles, dia sedang berada di dalam rumahnya di Jalan Sumatera. Lokasinya berada di bagian belakang Jalan Raya Gubeng.

"Suaranya sekitar 15 detik. Cuma saya tidak merasakan getaran," ujarnya.