Liputan6.com, Ponorogo: Penyakit demam berdarah menghantui warga Ponorogo, Jawa Timur. Hampir tiap hari, Rumah Sakit Aisiyah menerima pasien demam berdarah. Meski jumlahnya tidak banyak, pasien datang silih berganti. Rata-rata penderita orangtua dan anak-anak.
Dari data di RS Aisiyah, jumlah pasien yang sempat dirawat dalam tiga bulan termasuk tinggi. Pada Januari, ada 34 pasien, Februari sebanyak 32 pasien, serta Maret ada 24 pasien.
Banyaknya penderita demam berdarah diduga akibat tidak bersihnya lingkungan tempat tinggal mereka. Apalagi beberapa waktu lalu wilayah mereka diterjang banjir. Banyak genangan air di mana-mana.
"Musim hujan ini juga tidak jelas ya, jadi sekarang ada perubahan cuaca. Kemudian kita tahu pola dari nyamuk penyebab virus demam berdarah sendiri di air bersih jadi kita mungkin untuk masyarakat juga harus paham," kata Ani Ruliana, dokter RS Aisiyah.
Masyarakat dihimbau selalu berperan aktif dalam pemberantasan nyamuk mematikan ini salah satunya dengan menerapkan gerakan 3M. Menguras, menutup, serta mengubur genangan air. Sebab nyamuk aides aigephy akan mudah berkembang di genangan air.(JUM)
Dari data di RS Aisiyah, jumlah pasien yang sempat dirawat dalam tiga bulan termasuk tinggi. Pada Januari, ada 34 pasien, Februari sebanyak 32 pasien, serta Maret ada 24 pasien.
Banyaknya penderita demam berdarah diduga akibat tidak bersihnya lingkungan tempat tinggal mereka. Apalagi beberapa waktu lalu wilayah mereka diterjang banjir. Banyak genangan air di mana-mana.
"Musim hujan ini juga tidak jelas ya, jadi sekarang ada perubahan cuaca. Kemudian kita tahu pola dari nyamuk penyebab virus demam berdarah sendiri di air bersih jadi kita mungkin untuk masyarakat juga harus paham," kata Ani Ruliana, dokter RS Aisiyah.
Masyarakat dihimbau selalu berperan aktif dalam pemberantasan nyamuk mematikan ini salah satunya dengan menerapkan gerakan 3M. Menguras, menutup, serta mengubur genangan air. Sebab nyamuk aides aigephy akan mudah berkembang di genangan air.(JUM)