Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menganugerahi situs berita Liputan6.com dalam hal kontribusi terhadap ilmu pengetahuan.
Pengahargaam tersebut dibagi menjadi 2 kategori, yakni kategori insan media dan institusi media.
Dalam kategori media, Mahendra Primajati meendapat penghargaan tersebut atas artikelnya yg dimuat di Liputan6.com berjudul '27 Spesies Fauna Gua di Kawasan Karst Maros-Pangkep Terancam Masuk Daftar Merah'.
Advertisement
Selain itu, jurnalis harian Kompas Ichwan Susanto juga kendapat penghargaan yang sama. Untuk kategori institusi media, LIPI memberikannya kepada harian Kompas, Metro TV, dan MNC Trijaya Fm.
Ketua LIPI Laksana Tri Handoko mengucapkan terima kasih pada media karena telah membantu LIPI mempublikasi hasil risetnya.
"Kami di LIPI tidak bisa bekerja sendiri, kami hanya bisa riset. Media merupakan mitra LIPI paling penting untuk menyosialisasikan pentingnya iptek kepada masyarakat," kata Handoko.
Â
Refleksi Akhir Tahun
Selain pemberian penghargaan, LIPI menggelar 'Relfeksi 2018' yang digelar di Auditorium LIPI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (19/12/2018).
Dalam paparannya, Handoko menyampaikan bahwa gelaran refleksi akhir tahun sebagai bentuk memperbaiki LIPI untuk menjadi lebih baik.
"Refleksi ini kali kedua digelar LIPI. Memperbaiki LIPI secara internal untuk jadi lebih baik," ujar Handoko
Handoko menyampaikan, pihaknya akan melakukan pembenahan internal pada 1 Januari. LIPI akan melakukan reorganisasi dalam konteks meningkatkan efisiensi.
"Kita juga akan redistribusi ulang. Tujuan utama dari semuanya, satuan kerja harus fokus pada penelitian," lanjut Handoko.
LIPI tidak melihat eksplorasi dari hasil dan proses penelitian dalam ranah bisnis. Kata Handoko, pihaknya berharap bisa membantu masyarakat dalam mengembangkan lapangan kerja.
"Kami memberikan (hasil penelitian) secara cuma-cuma untuk UKM mikro. Saat sudah berkembang, baru kami pakai lisensi. Namun, lisensi itu tidak berarti harus bayar," ucapnya
Â
Advertisement
Revolusi Kawasan
Handoko mengatakan, LIPI rencananya akan merevolusi kawasan kampus LIPI menjadi scientific. Konsepnya mirip dengan Taman Ismail Marzuki.
"Akan ada public space di mana orang bisa lihat film, talk show, eksibisi. Ada toko buku, kafe, kantin. Semuanya dalam konsep sains," kata Handoko.
Handoko mengatakan, semuanya sedang diproses. Untuk pembiayaan, LIPI bekerja sama dengan mitra swasta, tidak pakai uang negara.
"Sedang berproses dengan mitra swasta. Karena semuanya swasta, enggak pakai APBN," ujar Handoko.
Perubahan ini, kata Handoko, diharapkan bisa berdampak kepada LIPI dan masyarakat luas Muncil benefit ekonomi untuk orang lain.
"Proses dan aktivitas riset itu memunculkan benefit ekonomi dan peluang bisnis bagi orang lain," Handoko menandaskan.
(Liputan6.com/Rifqi Aufal Sutisna)