Hary Tanoe Minta Anak Muda Tak Alergi Politik

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo meminta anak muda untuk tidak alergi dengan dunia politik. Menurut Hary Tanoe, Anak muda merupakan aset penting bagi kemajuan bangsa.

"Anak muda adalah aset bangsa yang penting. Jumlah mereka besar dan stamina bagus, produktif. Jadi, mari kita bangun bangsa kita dengan tepat sasaran, bersama membuat Indonesia maju dan sejahtera," ujar Hary Tanoe  saat syukuran HUT ke-1 Koalisi Muda Perindo (Komando) di Kantor DPP Perindo, Menteng, Jakarta, Selasa (18/12/2018).

Melalui sayap Komando, Bos MNC Grup ini mengatakan, partainya mengkaderisasi anak muda yang memiliki integritas dan militansi untuk bersama membangun Indonesia dengan kebijakan yang tepat sasaran.

Untuk itu, Hary mendorong kader-kader Komando maju di Pemilu 2019. Salah satunya, Ketua Umum Komando Beni Pramula yang merupakan Caleg DPR RI Dapil I Banten.

Menurutnya, Indonesia hanya bisa berubah dengan kebijakan tepat sasaran dan pembuat kebijakan tak lain adalah eksekutif dan legislatif yang dipilih melalui proses politik.

"Mereka bisa menjadi anggota legislatif di tingkat nasional, tingkat 1, tingkat 2. Jika tidak di parlemen, mereka bisa berkarya, bisa menjadi entrepreneur, menciptakan lapangan kerja. Bisa jadi profesional, tentunya dengan kontribusi teman-teman Komando juga," tutur Hary Tanoe.

Pria asal Surabaya, Jawa Timur itu menegaskan, Perindo harus meraih kursi sebanyak-banyaknya di Pemilu 2019 nanti. Dengan begitu, partainya bisa berperan menyelesaikan berbagai persoalan bangsa.

Dia pun mengungkapkan, salah satu persoalan yang perlu diatasi adalah penciptaan lapangan kerja untuk mengimbangi pertumbuhan penduduk yang pesat.

"Seperti diketahui, Indonesia saat ini mengalami bonus demografi dimana penduduk bertumbuh pesat dan mayoritas berusia muda dan produktif," kata dia. 

Untuk mengatasi persoalan tersebut, menurut Hary Tanoe, jumlah masyarakat produktif pencipta lapangan kerja harus terus bertambah setiap tahun. Saat pemberi kerja tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan pencari kerja, disitulah kesejahteraan akan terjadi.

"Kalau kita ingin mengubah Indonesia, kita harus bisa membuat kebijakan dan kita harus bisa melaksanakan kebijakan. Jadi, artinya kita harus bisa punya kursi sebanyak-banyaknya di parlemen, tidak jadi penonton saja," tegas Hary.