Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI), Ma'ruf Cahyono, hadir sebagai tamu kehormatan dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) Dharma Wanita Persatuan (DWP) ke-19 yang digelar oleh DWP Sekretariat Jenderal MPR RI, di Gedung Nusantara V, Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Rabu (19/12/2018). Acara yang mengambil tema sentral 'Optimalisasi Potensi DWP Untuk Suksesnya Pembangunan Nasional' ini juga dihadiri anggota MPR RI Fraksi Partai Golkar Hetifah Sjaifudian, Ketua Bidang Organisasi DWP Pusat Jullie L. Hakim, dan Ketua Dharma Wanita Setjen MPR Djuwariyah.
Dalam kesempatan tersebut, Ma'ruf mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-19 kepada DWP. Ia berharap DWP mampu memberikan kesejahteraan kepada anggotanya dan berperan lebih besar lagi dalam pembangunan nasional.
“Saya mengapresiasi kegiatan DWP serta mendukung eksistensi juga program-program serta aktifitas dari DWP,” ujar Ma'ruf.
Advertisement
Dirinya pun mengingatkan kepada seluruh peserta anggota DWP bahwa peran anggota DWP sebagai salah satu elemen bangsa menjadi bagian penting dalam pembangunan nasional.
“Dalam lagu Mars DWP yang sering dinyanyikan, itu sudah sangat luar biasa isinya yang menyebut-nyebut soal kemandirian, ekonomi, sampai sosial dan budaya, serta komitmen untuk bersatu padu wujudkan masyarakat adil dan makmur. Semua sudah lengkap, pesan saya jangan hanya dihapal tapi dilaksanakan,” ucap Ma'ruf.
Ia menjelaskan, jika elemen masyarakat, seperti para anggota DWP seluruh Indonesia, melaksanakan perannya dalam bidang perekonomian, kemandirian, sosial, dan budaya untuk bangsa dan negara, maka perjalanan bangsa Indonesia menuju cita-cita bersama akan lancar. Hal ini pun sesuai dengan amanah TAP MPR tentang visi Indonesia masa depan, yakni Indonesia yang maju, sejahtera, dan mandiri.
“Saya yakin jika semua kiprah tersebut dilaksanakan sesuai dengan koridor Pancasila, maka selesai semua masalah bangsa. Indonesia akan tenteram-tenteram saja,” kata Ma'ruf.
Dalam acara tersebut, ia juga berkesempatan menyampaikan materi Sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Dalam paparannya, Ma'ruf menjelaskan bahwa pemahaman nilai luhur bangsa, yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, perlu menjadi kesadaran seluruh anak bangsa, termasuk DWP.
Pemahaman Empat Pilar yang baik, lanjutnya, akan berpengaruh baik terhadap anggota DWP yang juga seorang ibu. Terlebih lagi, tantangan terbesar bangsa adalah menjaga generasi muda milenial agar tidak terpengaruh dampak buruk modernisasi.
"Di sinilah peran kaum ibu teruji, tentu saja dengan pemahaman nilai luhur bangsa yang baik," ujar Ma'ruf.
Menurutnya, modernisasi dan kemajuan teknologi tidak selalu berdampak buruk. Banyak generasi milenial Indonesia yang menggunakan serta memanfaatkan kemajuan teknologi untuk hal-hal baik.
Ma'ruf menjelaskan bahwa dirinya sering bertemu para netizen, blogger, dan vlogger muda di yang luar biasa. Mereka dengan penguasaan teknologi digital serta teknologi informasi yang baik, berada di dunia yang menyenangkan.
Para anak muda milenial tersebut menuangkan segala kreatifitas, ekspresi, ide, dan gagasan-gagasannya dalam bentuk tulisan atau pembuatan video dengan kecanggihan teknologi. Apa yang mereka buat dapat dengan cepat tersebar secara global karena banyak dari mereka yang memiliki pengikut mencapai ratusan ribu bahkan jutaan orang.
"Ketika kami mendiskusikan soal Sosialisasi Empat Pilar, mereka tertarik untuk menyampaikannya sesuai metode dan kreatifitas mereka dan itu terjadi tidak ada paksaan. Itu keinginan mereka sendiri. Melalui smartphone dan gadget canggih lainnya, pesan empat pilar akan cepat tersebar," ucap Ma'ruf.
Ia mengatakan, kiprah generasi milenial yang cerdas tersebut akan mampu menjaga bangsa ini dari potensi negatif, terutama jelang pemilu 2019. Berbicara soal hal tersebut, Ma'ruf sangat mendukung Deklarasi Empat Hal Keputusan Warga Net. Komitmen ini berisi, tidak menyebarkan konten hoax dan SARA, bijak bermedia sosial sesuai dengan Pancasila, menerapkan Empat Pilar MPR dalam literasi digital, dan bersatu membuat keren Indonesia dengan konten yang positif.
Dharma wanita sebagai bagian dari civil society
Dalam kesempatan yang sama, anggota MPR RI Fraksi Partai Golkar, Hetifah Sjaifudian, juga mengucapkan selamat HUT DWP Ke-19.
“Dharma wanita sendiri adalah bagian dari gerakan civil society yang diharapkan mampu bersinergi dengan elemen bangsa lainnya, mewujudkan situasi di Indonesia yang menjadi cita-cita kita semua yakni keadilan dan kesetaraan,” kata dia.
Hetifah mengingatkan, saat ini kondisi seperti yang dicita-citakan tersebut masih belum tercapai secara maksimal. Misalnya, praktik diskriminasi terhadap perempuan masih terasa ada dalam berbagai bentuk walaupun secara terselubung, seperti diskriminasi di dunia politik, kekerasan, dan buta huruf.
“Hal tersebut perlu diperhatikan DWP juga sebagai civil society. Sebab, Dharma Wanita sangat strategis perannya dalam lingkup organisasi juga nasional. Dharma wanita juga penting sebagai medan berlatih berorganisasi serta berdemokrasi yang baik,” ujarnya.
Dalam paparan Sosialisasi Empat Pilar MPR di hadapan Pimpinan serta ratusan anggota DWP, Hetifah juga menjelaskan perlunya seluruh elemen bangsa, termasuk DWP untuk lebih memahami sila ketiga dalam Pancasila, yakni Persatuan Indonesia .
“Kenapa saya menekankan sila ketiga ini, sebab bangsa ini akan memasuki tahun poliitk 2019, tahun yang sangat penting juga penuh potensi ‘panas’ sebab merupakan ajang demokrasi memilih caleg dan capres yang pasti beragam pilihan. Tantangan berat dan besar yang menguji Persatuan Indonesia ada di situ,” ucapnya.
Hetifah melanjutkan, jangan sampai karena perbedaan pilihan terjadi permusuhan antar sesama teman, saudara, tetangga. Untuk itu, perlu pemahaman yang baik bahwa ikut berpartisipasinya semua anak bangsa dalam pemilu 2019 untuk mengantarkan Indonesia jauh lebih baik di masa depan.
“Maka kita semua harus menjaga betul hubungan antar sesama, bertoleransi tinggi, menghargai perbedaan, berpartisipiasi di tahun politik dengan bermakna dan cerdas. Dan semua itu bisa dilakukan saat ini juga dari level yang terkecil, yakni di keluarga dan di lingkungan sekitar. Di lingkungan keluarga peran ibulah yang sangat besar, ini pesan saya untuk anggota DWP,” kata dia.
Acara HUT DWP Ke-19 ini sendiri berlangsung selama sehari dan diikuti sekitar 500 lebih peserta yang memenuhi Ruang Gedung Nusantara V. Terdiri dari anggota DWP dari lingkungan Setjen MPR RI dan anggota DWP perwakilan Kementerian Negara, seperti DWP Kementerian Keuangan, DWP Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia, DWP Kementerian Kesehatan, dan DWP Kementerian Agama.
(*)