Sukses

Jokowi Minta Pelajar NU Tidak Terjebak Ahli Hoaks

Presiden Jokowi membuka acara Peresmian Pembukaan Kongres XIX Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Kongres XVIII Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membuka acara Peresmian Pembukaan Kongres XIX Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Kongres XVIII Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) di Istana Negara.

Jokowi berharap kepada para pelajar NU agar tidak terjebak dengan keahlian hoaks. Tidak hanya itu dia juga meminta kepada para pelajar NU mengerti tentang menggunakan internet secara sehat dan mengerti ilmu digital.

"Jangan sampai pelajar NU terjebak ahli hoaks. Pelajar NU harus mengerti dengan berkaitan internet off thing, dan kriptokurensi (uang digital)," kata Jokowi saat meresmikan Kongres XIX Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Kongres XVIII Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) di Istana Negara, Jumat (21/12/2018).

Jokowi juga meminta kepada para pelajar agar hijrah. Hijrah dari kemajuan-kemajuan kesabaran. Hijrah dari ketimpangan jadi sebuah keadilan sosial.

"Hijrah bangsa kita, untuk kelancaran bangsa kita dibutuhkan manusia yang cerdas. Manusia yang inovatif yang akan cinta Tanah Air. Saya percaya peranan yang di masa yang akan datang yang jadi manusia terbaik yang siap menghadapi perubahan global. Dan era yang mengubah perilaku hidup manusia," kata Jokowi

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Hoaks PKI

Sebelumnya, Presiden Jokowi juga angkat bicara tentang isu dan berita hoaks yang selama ini menerpanya saat menjadi Presiden. Dua isu yang menjadi perhatian Jokowi yakni yang menyebut dirinya adalah PKI.

"Selama empat tahun saya diam, dan berdasarkan survei 9 juta orang Indonesia percaya isu tersebut dan tentu akan membahayakan kesatuan bangsa ini," tutur Jokowi saat memberikan sambutan di Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas Jombang, Selasa 18 Desember 2018.

Hoaks tersebut menurut Jokowi sangat tidak relevan dengan kondisi bangsa saat ini yang berkarakter baik, penuh toleransi dengan tata krama.

Terkait isu yang menyebutkan dirinya PKI, Jokowi mempersilakan untuk mengkroscek langsung ke tempat kelahirannya di Solo, terkait sisilah keluarganya.

"Saya muslim, bapak ibu saya juga muslim, silakan ditanyakan ke daerah asal saya, takmir masjid di sana," imbuhnya.

Selain itu, isu yang menyebutkan dirinya PKI diperkuat dengan adanya gambar saat DN Aidit berpidato dan ada sosok yang mirip Jokowi.

"Pidato itu terjadi pada tahun 1955 dan saya belum lahir tapi kok saya ada di dekat dia, dan mirip lagi," selorohnya sembari menunjukan gambar pidato DN Aidit.

Sedangkan terkait antek asing, Jokowi sudah membuktikan aset yang dikuasai oleh asing sudah diambil alih di antaranya, tahun 2015 Blok Mahakam puluhan tahun dikuasai oleh Prancis dan Jepang dan kini sudah sepenuhnya milik Indonesia. Lalu pada tahun 2018 blok rokan di Riau yang 90 tahun dikuasi oleh Amerika sekarang dikelola Pertamina.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com