Sukses

Wakapolri Ingatkan Kerawanan Jalur Mudik Natal dan Tahun Baru saat Subuh

Sebab, pada jam itu, rest area di jalur mudik Natal dan tahun baru diperkirakan dipadati masyarakat yang beristirahat sekaligus salat subuh.

Liputan6.com, Jakarta - Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto mengingatkan jajarannya soal potensi kerawanan yang terjadi di jalur mudik Natal dan tahun baru ini. Terutama di waktu subuh.

Sebab, pada jam itu, rest area dan sekitarnya diperkirakan dipadati masyarakat yang beristirahat sekaligus salat subuh.

Petugas diminta terus menyampaikan perkembangan situasi jalur mudik Natal dan tahun baru melalui media massa, terutama radio secara realtime. Sehingga para pengemudi dapat memperkirakan perjalanannya agar tidak menumpuk pada satu titik.

"Pengguna jalan ketika sudah mendekati subuh sudah memperhitungkan saya akan subuh di mana, supaya tidak masuk stuck di rest area semua," ujar Ari Dono saat meninjau arus mudik di Pos Terpadu-Cikopo, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (22/12/2018).

Selain itu, anggota diminta melakukan pengamanan di sekitar rest area, jangan sampai ada kendaraan yang berhenti di bahu jalan.

Jika rest area penuh, anggota kepolisian yang mengatur lalu lintas agar mengarahkan pengemudi menuju tempat istirahat berikutnya di jalur mudik Natal dan tahun baru.

"Ini juga memungkinkan akan membahayakan pada pengguna jalan lain ketika berhenti di bahu jalan," tutur Wakapolri. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Budayakan Antre

Jenderal bintang tiga itu mengakui, kepadatan lalu lintas akan terjadi di jalur tol pada arus mudik Natal 2018. Mengingat tol Trans-Jawa yang menghubungkan Jakarta-Surabaya sudah bagus dan siap dioperasikan secara maksimal.

Berdasarkan pantauannya, arus lalu lintas dari arah Jakarta menuju ke beberapa wilayah Jawa hari ini terpantau lancar. Meski begitu, para pengemudi diimbau untuk selalu tertib lalu lintas dan menerapkan budaya antre.

"Imbauan saya kepada masyarakat supaya budaya antre dilaksanakan, khususnya di tol Cikampek ini, karena kan ada masuk dan keluar tol, ini yang banyak masyarakat ingin saling mendahului," ucap Ari Dono.

Mantan Kabareskrim Polri ini meminta masyarakat tidak memaksakan perjalanannya apabila sudah lelah dan tingkat konsentrasinya mulai menurun. Diimbau agar masyarakat tidak mengemudikan kendaraannya lebih dari empat jam.

"Imbauan saya, bahwa ada titik-titik jenuh dengan perjalanan panjang ini, tentunya harus lebih hati-hati. Sebelum letih harus sudah singgah di rest area, karena perjalanan cukup panjang," ujar Ari Dono memungkasi.