Sukses

Mapolsek Carita Diterjang Tsunami, Mobil Kapolsek Ikut Terseret Bah

Menurut Sihabuddin, saat gelombang tsunami datang, dia tengah berjaga di Mapolsek.

Liputan6.com, Carita - Salah satu fasilitas yang rusak akibat terjangan tsunami di Selat Sunda adalah Markas Polsek Carita, Pandeglang, Banten. Mapolsek ini memang berada persis di seberang bibir pantai yang diterjang tsunami.

Menurut saksi mata, Bripda Sihabuddin yang juga anggota polisi setempat, ketinggian air bah dari Selat Sunda yang menghantam kantornya setinggi kurang lebih empat meter.

"Airnya sekitar empat meter," ujar dia di lokasi kejadian, Minggu (23/12/2018).

Berdasarkan pantauan, air bah merobohkan tembok depan Mapolsek Carita yang berada di Kampung Mataram. Sebelum menghantam tembok mapolsek, air terlebih dahulu menghantam tembok setinggi satu meter yang berada di pinggir pantai.

Menurut Sihabuddin, saat gelombang tsunami datang, dia tengah berjaga di Mapolsek. Dia berinisiatif untuk lari sekaligus memberikan informasi ke masyarakat untuk berlindung.

"Saya lagi di pinggir jalan sambil berlari mengingatkan masyarakat untuk mengungsi. Bilang ke warga untuk hati-hati takut ada kejadian lagi," kata dia.

Gelombang tsunami tak hanya menghancurkan tembok Mapolsek Carita. Mobil Toyota Avanza milik Kapolsek Carita Iptu Subagyo ikut terseret sejauh 3 meter.

"Air langsung menerjang pinggiran," kata dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Jumlah Korban Meninggal

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, korban akibat tsunami di Selat Sunda terus bertambah. Data sementara, jumlah korban meninggal mencapai 168 orang.

"Total jumlah 168 orang meninggal dunia, 745 luka-luka, dan 30 orang hilang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam jumpa pers di Yogyakarta, Minggu (23/12/2018).

Sutopo mengatakan, korban tsunami berasal dari tiga daerah yaitu di 3 Kabupaten Pandeglang, Lampung Selatan, dan Serang.

"Data ini sementara, diperkirakan data masih akan bertambah karena belum semua daerah terdampak berhasil di data semuanya," kata dia.

Sutopo mengatakan, hingga kini, aparat gabungan seperti TNI, Polri, Basarnas, Relawan, Tagana, dan masyarakat masih melakukan evakuasi korban tsunami.