Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menyampaikan belasungkawa atas musibah tsunami Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu 22 Desember 2018, sekitar pukul 21.00 WIB.
“Saya turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah tsunami dan gelombang tinggi di pantai barat Provinsi Banten. Semoga seluruh keluarga dan masyarakat yang terdampak bencana senantiasa diberikan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini," kata Puan setibanya di Indonesia usai kunjungan kerja ke Riyadh Arab Saudi, Minggu (23/12/2018) seperti yang dikutip Antara.
Dia menyatakan saat ini baik pemerintah pusat ataupun daerah telah menerjunkan tim gabungan guna mengambil langkah cepat penyelamatan, penanganan dan evakuasi korban secara efektif. Karena hal itu, dia mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan sementara menghindari area pantai.
Advertisement
Tak hanya itu, Puan juga meminta masyarakat agar tetap memantau perkembangan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait peristiwa tsunami tersebut.
“Kepada seluruh masyarakat, mari kita bersama memanjatkan doa kepada Allah SWT agar para korban musibah beserta keluarganya diberi kekuatan dan keikhlasan dalam menghadapi musibah ini serta kita semua dijauhkan dari berbagai mara bahaya," jelas dia.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Korban Meninggal Bertambah
Selain itu, Sutopo menyatakan korban akibat tsunami di Selat Sunda terus bertambah. Data sementara, jumlah korban meninggal mencapai 168 orang.
"Total jumlah 168 orang meninggal dunia, 745 luka-luka, dan 30 orang hilang," kata Sutopo.
Dia mengatakan, korban tsunami berasal dari tiga daerah, yaitu Kabupaten Pandeglang, Lampung Selatan, dan Serang.
"Data ini sementara, diperkirakan data masih akan bertambah karena belum semua daerah terdampak berhasil di data semuanya," kata dia.
Sutopo mengatakan, hingga kini, aparat gabungan seperti TNI, Polri, Basarnas, Relawan, Tagana, dan masyarakat masih melakukan evakuasi korban tsunami.Â
Advertisement