Liputan6.com, Jakarta Dompet Dhuafa juga melakukan respon kesehatan berupa ALS (Aksi Layanan Sehat) untuk para korban tsunami Selat Sunda, sejak Minggu, 23 Desember 2018. Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi, Imam Rulyawan mengatakan aktivitas Dompet Dhuafa hari ini difokuskan membantu evakuasi bersama Basarnas, TNI. dan POLRI.
"Hingga siang ini, ditemukan beberapa jenazah dan tim aktivis kemanusiaan Dompet Dhuafa terus menelusuri puing-puing bangunan terutama penginapan yang berada di wilayah Carita, Tanjung Lesung dan sekitarnya," kata Imam dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin (24/12/2018).
Dia menjelaskan logistik pun telah tersalurkan ke beberapa posko pengungsian. Kata Imam, pihaknya telah mendirikan posko di Kecamatan Carita, Tanjung Lesung, Panimbang dan di Sumur Pecung.
Advertisement
Sementara itu, Badan SAR Nasional (Basarnas) mencatat 334 orang meninggal dunia akibat gelombang tsunami yang menerjang perairan Selat Sunda, Provinsi Banten, Sabtu 22 Desember malam. Jumlah itu masih sementara dan ada kemungkinan bertambah.
Fahrizal, petugas pendataan dan komunikasi Basarnas di Posko Labuan, Pandeglang, Senin (24/12/2018) mengatakan, jumlah korban meninggal dunia ini meningkat dari sebelumnya yang tercatat 252 orang meninggal dunia, 757 luka-luka, dan 30 hilang.
Namun, laporan dari lapangan yang diterima pada pukul 11.00 WIB menunjukkan angka itu bertambah menjadi 334 orang meninggal dunia, 764 luka-luka, dan 61 hilang.