Liputan6.com, Bandar Lampung - Dapur umum posko pos pengungsian Kantor Gubernur Lampung menyiapkan setiap harinya 1.600 bungkus nasi untuk mereka korban tsunami Selat Sunda.
"Nasi itu dimasak oleh tim Taruna Tanggap Bencana di dapur umum pengungsian," ujar Koordinator Tagana Lampung Imam Setiawan, seperti dilansir Antara, Selasa (25/12/2018).
Menurutnya, setiap hari pihaknya memasak nasi untuk korban tsunami sebanyak 80 kilogram yang dibagi menjadi dua bagian, yaitu pada pagi hari 40 kilogram, siang 20 kilogram, dan malam 20 kilogram setiap harinya.
Advertisement
Selain itu, kata Imam, untuk lauk, pihaknya menyiapkan 120 butir telur yang didadar dan dicampur dengan mie instan.
"Yang pasti nasi, telur dan mie disiapkan setiap hari," ucapnya.
Imam menambahkan, untuk masak nasi dan lauk itu tergantung dari banyaknya jumlah donasi dan donatur nasi bungkus yang diterima di posko bersama untuk korban tsunami.
"Bila banyak bantuan nasi bungkus yang datang. kita kurangi masak nasi di dapur umum, karena bantuan nasi sudah banyak nanti mubazir," pungkas Imam.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
429 Meninggal Dunia
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan, korban meninggal akibat tsunami di Selat Sunda terus bertambah. Data terbaru pada Selasa (25/12/2018) pukul 13.00 WIB menyatakan, korban meninggal berjumlah 429 orang.
"429 orang meninggal, 1.485 luka-luka, 154 hilang," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta, Selasa.
Sutopo juga menyampaikan, 16.082 orang mengungsi akibat tsunami. Korban meninggal terdapat di wilayah Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Pesawaran, dan Tanggamus.
Sutopo menyatakan, dari data terbaru akibat tsunami disebutkan 882 unit rumah rusak, 73 penginapan rusak, 60 warung rusak, 434 perahu dan kapal rusak, 24 kendaraan roda empat rusak, 41 kendaraan roda 2 rusak, 1 dermaga rusak, dan 1 shelter rusak.
Advertisement