Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden Ma'ruf Amin mengunjungi korban tsunami Selat Sunda. Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini sempat mengunjungi rumah sakit sampai posko pengungsian.
"Kunjungan hari ini kunjungan lahirnya rasa ikut berduka cita, prihatin atas peristiwa yang menimpa masyarakat Banten, khususnya Pandeglang dan sekitarnya atas musibah tsunami," ucap Ma'ruf di posko Rumah Besar Kiai Ma'ruf Amin (Rubeka), Pandeglang, Banten, Selasa (25/12/2018).
Dia menepis bahwa ini bagian dari kampanye. Menurutnya, ini adalah bentuk kepedulian sesama warga Banten.
Advertisement
"Ah enggak, enggak ngajak mereka milih saya kok. Tapi ini sebagai sesama, saya ini orang Banten, jadi merasa prihatin. Jadi bukan urusan kampanye. Inikan urusan keprihatinan, bela sungkawa," jelas Ma'ruf Amin.
Dia mengatakan, dalam kunjungannya dia menilai, baik dari dokter maupun bantuan sudah cukup baik. Apalagi di pengungsian.
"Saya tanya mereka juga yang di pengungsian, apa yang kurang, mereka katakan cukup, alhamdulilah. Hanya mereka ingin pulang, sudah bosan ada di penampungan," ungkap Ma'ruf.
Dia juga melihat, penanganan bencana ini cepat sekali. Artinya pemerintah memang menangani dengan baik.
"Saya kira itu cepat sekali. Kemudian pencarian yang belum ditemukan itu dicari betul-betul di semua daerah. Saya pikir ini penanganannya cukup bagus," pungkas Ma'ruf Amin.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
429 Korban Meninggal
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan, korban meninggal akibat tsunami di Selat Sunda terus bertambah. Data terbaru pada Selasa (25/12/2018) pukul 13.00 WIB menyatakan, korban meninggal berjumlah 429 orang.
"429 orang meninggal, 1.485 luka-luka, 154 hilang," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta, Selasa.
Sutopo juga menyampaikan, 16.082 orang mengungsi akibat tsunami. Korban meninggal terdapat di wilayah Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Pesawaran, dan Tanggamus.
Sutopo menyatakan, dari data terbaru akibat tsunami disebutkan 882 unit rumah rusak, 73 penginapan rusak, 60 warung rusak, 434 perahu dan kapal rusak, 24 kendaraan roda empat rusak, 41 kendaraan roda 2 rusak, 1 dermaga rusak, dan 1 shelter rusak.
Advertisement