Sukses

Pengalaman Warga Lintasi Tol Trans Jawa yang Baru Diresmikan Jokowi

Erma memberi saran kepada para pengguna jalan tol Trans Jawa yang jalurnya amat panjang, agar, pengendara lebih hati-hati dalam mengemudi.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah meresmikan empat ruas tol Trans Jawa seksi Jawa Timur pada Kamis, 20 Desember 2018. Keberadaan jalan tol bagian Trans Jawa ini menuai pujian dari sejumlah pengguna jalan.

Sejumlah warga menganggap keberadaan Tol Trans Jawa dinilai sangat bermanfaat. Terlebih, saat ini sedang musim libur Natal dan tahun baru.

Hal tersebut dirasakan oleh warga Ciledug Tangerang, Cyrilla Erma dan Magdalena Butarbutar. Dia dari Jakarta hendak berlibur ke Yogyakarta menggunakan tol Trans Jawa. Video komentar kedua ibu tersebut beredar di media sosial.

"Bagus, kemarin itu sangat membantu sekali, melewati beberapa provinsi dari Tangerang, Jakarta, Jawa Barat dan keluar di Jawa Tengah," jelas Erma, Sabtu (29/12/2018).

Erma juga memberi saran kepada para pengguna tol Trans Jawa yang jalurnya amat panjang. Agar, pengendara lebih hati-hati dalam mengemudi.

Kementerian PUPR berupaya untuk menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Trans Jawa dari Merak - Banyuwangi sepanjang 1.150 Km pada akhir tahun 2019. (Dok Kementerian PUPR)

"Karena menyetir di jalan lurus dengan kecepatan tinggi, kalau lelah harus minggir (istirahat)," kata dia.

Sebelumnya, 20 Desember lalu, Presiden Joko Widodo meresmikan empat ruas tol Trans Jawa, tepatnya di Km 671, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Empat tol itu terdiri dari Tol Ngawi-Kertosono (segmen Wilangan-Kertosono sepanjang 37,9 KM), Jombang-Mojokerto (Seksi Bandar-Kertosono 0,9 KM), Porong-Gempol (6,3 KM) dan Gempol-Pasuruan (Seksi Pasuruan-Grati 13,65 KM).

Juru bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo -Ma’ruf Amin, Misbakhun menilai capaian pemerintah di bidang infrastruktur merupakan fakta yang tak bisa disangkal. Tol Trans Jawa yang direncanakan pada era Presiden Soeharto sempat tertunda realisasinya gara-gara krisis moneter 1998.

“Pada 1998, Indonesia didera krisis moneter yang memporakporandakan berbagai aspek ekonomi di Tanah Air. Proyek jalan tol ini menjadi salah satu yang terkena imbasnya hingga akhirnya mangkrak,” tambah dia.

Namun, kata Misbakhun menegaskan, Presiden Jokowi langsung menunjukkan keseriusannya menuntaskan Tol Trans Jawa yang sempat tertunda. Bahkan, ruas tol Pasuruan - Probolinggo (Paspro) akan diuji coba untuk libur Natal dan tahun baru (Nataru) selama periode 21 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019.

Dia menilai Tol Paspro dan Gempol-Grati yang terkoneksi dengan ruas lainnya akan mendongkrak perekonomian Pasuruan dan Probolinggo.

“Roda ekonomi akan berjalan, investasi akan masuk ke Pasuruan, ada Kawasan Industri Pasuruan, sehingga bakal menciptakan lapangan pekerjaan,” ujarnya.

 

2 dari 2 halaman

Pangkas Biaya Logistik

Misbakhun menambahkan, adanya tol juga akan memangkas biaya logistik. “Negara-negara maju yang ekonominya baik juga karena infrastrukturnya baik,” tegasnya.

Lebih lanjut dia mengharapkan Tol Paspro yang meliputi persimpangan jalur menuju Banyuwangi dan Malang juga akan berefek pada daerah tujuan wisata kondang di Pasuruan dan Probolinggo.

Di antaranya adalah Gunung Bromo, Bhakti Alam Nongkojajar, Taman Safari Prigen, Tretes dan destinasi wisata lainnya.

“Selesainya jalan tol ini akan multiplier effect terhadap perekonomian, terutama untuk kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus. Sebab, integrasi antara jalan tol dengan kawasan-kawasan tersebut sangat penting,” dia menandaskan.

Reporter: Randy Ferdi Firdaus

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: