Liputan6.com, Jakarta - Tim SAR gabungan kembali menemukan empat jenazah korban tsunami yang menerjang Perairan Selat Sunda, Sabtu, 22 Desember. Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Provinsi Banten, Zaenal mengatakan empat jenazah di tmukan di kawasan pantai yang berbeda.
"Empat jenazah ditemukan di kawasan Pantai Tanjung Lesung, Tambak, Cemara dan Pulau Sangiang. Tiga jenazah itu dibawah ke RSUD Berkah Pandeglang dan satu korban sudah dimakamkan” ujar Zaenal di Posko Terpadu Penanggulangan Bencana Tsunami di Labuan, Pandeglang, Senin (31/12/2018).
Zaenal mengatakan, saat ini tim SAR gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, BNPB, BPBD dan dibantu relawan terus memfokuskan evakuasi pencarian warga yang hilang akibat diterjang tsunami.
Advertisement
Dia mengaku terpaksa menghentikan proses pencarian hari ini karena cuaca buruk.
"Saat ini gelombang sedang tinggi. Angin juga sedang kencang. Kami yakin korban yang belum ditemukan dipastikan bertambah," ujar Zaenal seperti dilansir dari Antara.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) kembali merilis jumlah korban akibat tsunami Selat Sunda. Berdasarkan catatan BNPB, hingga Senin, (31/12/2018), tercatat 437 korban meninggal dunia dan 14.059 luka-luka.
"16 orang dilaporkan hilang, dan 33.721 orang mengungsi," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantornya, Jakarta, Senin (31/12/2018).
2.752 Rusak
Menurut Sutopo, kerugian material akibat tsunami Selat Sunda yang terjadi pada 22 Desember 2018 menyebabkan 2.752 rumah rusak, 92 penginapan serta warung rusak, 510 perahu dan kapal rusak.
Selain itu, berdasarkan data, sebanyak 147 kendaraan roda dua dan empat rusak, satu dermaga hancur dan beberapa kerusakan fasilitas publik lainnya.
"Korban dan kerusakan material ini berasal dari lima Kabupaten, yaitu Pandenglang, Serang, Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus," kata Sutopo.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement