Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)Said Aqil Siradj mengajak semua umat Islam dan bangsa Indonesia untuk menginstrospeksi diri. Khususnya saat malam pergantian tahun ini.
Said mengajak masyarakat agar mengevaluasi berbagai aktivitas yang positif dan negatif yang dilakukan selama 2018.
"Kesuksesan 2018 harus jadi pelajaran. Yang sukses, mari kita lanjutkan, mari kita tingkatkan, dan kegagalan 2018 kita jadikan pelajaran berharga. Bukan berarti kita gagal total, kegagalan adalah merupakan kesuksesan yang tertunda," kata Said di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (31/12/2018).
Advertisement
Said kemudian mengajak agar setiap kegagalan yang diperoleh selama 2018, tidak menjadikan orang atau kelompok lain sebagai kambing hitam atau penyebab kesalahan, tetapi harus menyalahkan diri sendiri.
"Jadi, mari kita menjadi dewasa, pribadi yang bertanggung jawab. Ketika kita mendapat kegagalan ‘siapa itu? Dari saya,’ ketika kita mendapatkan kesalahan ‘siapa itu? dari kami’ bukan orang lain," jelasnya.
Â
Â
Optimistis dan Berprasangka Baik
Selanjutnya, Said mengajak kepada masyarakat agar selalu optimistis dan berprasangka baik kepada Allah dengan segala keberkahan, kerahmatan, dan kemurahannya.Â
"Semua ke depan kita harus menggunakan muraqabah, mengaharapkan rahmat Allah, kemurahannya, keberkahannya dan segala yang indah-indah dari Allah. Mari kita harapkan dengan penuh optimis di tahun-tahun mendatang. Itu namanya muraqabah, tidak boleh putus asa," jelasnya.
Menurut Said, warga NU hendaknya melakukan ketiga hal tersebut agar mempunyai kepribadian yang tangguh, berintegritas, dan berakhlakul karimah.
"Warga NU harus seperti ini, mampu mempertahankan diri,mampu mewarnai sekitarnya, mampu berdialog dengan orang lain, mampu menawarkan ide-ide kepada orang lain dengan baik dan benar," pungkasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement