Liputan6.com, Jakarta - Polri menerjunkan dua Satuan Setingkat Peleton (SST) Brimob untuk memburu kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora. Tindakan itu menyusul penembakan yang dilakukan Ali Kalora cs terhadap aparat kepolisian yang tengah mengevakuasi korban mutilasi di Dusun Salubose, Desa Salubanga, Sausu, Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah.
Puluhan personel Brimob tersebut tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Tinombala Polda Sulawesi Tengah yang bertugas memburu sisa-sisa kelompok teroris Poso yang bersembunyi di pegunungan setelah pemimpin lamanya Santoso tewas ditembak aparat.
"Saat ini Satgas Tinombala Polda Sulteng masih melakukan pengejaran kelompok Ali Kalora cs," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, Jakarta, Selasa (1/1/2019).
Advertisement
Sementara, dua anggota kepolisian yakni Bripka Andrew Maha Putra dan Bripda Baso yang tertembak di bagian bahu, punggung, bokong, dan kakinya berangsur pulih.
"Kondisi kesehatan kedua anggota pascaoperasi stabil, dan masih di rumah sakit untuk perawatan," ucap Dedi soal penembakan polisi oleh kelompok teroris Ali Kalora.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Direncanakan
Penembakan tersebut terjadi saat aparat kepolisian tengah mengevakuasi jasad warga sipil korban mutilasi di kawasan Desa Salubanga, Sausu, Parimo, Sulteng pada Senin 31 Desember 2018. Jalan yang dilalui petugas ditutup dengan kayu dan ranting pohon.
Saat hendak disingkirkan, dua anggota yakni Bripka Andrew dan Bripda Baso ditembaki oleh kelompok teroris Poso pimpinan Ali Kalora dari arah belakang. Kontak tembak antara petugas kepolisian dan kelompok teroris pun tak terhindarkan.
Setelah berjibaku dengan hujan peluru selama sekitar 30 menit, kedua anggota yang mengalami luka tembak akhirnya berhasil dievakuasi. Polri menduga, warga sipil berinisial RB alias A (34) sengaja dimutilasi untuk memancing kedatangan aparat kepolisian dan selanjutnya dijadikan sasaran tembak.
Advertisement