60 Personel Brimob Buru Kelompok Mujahidin Indonesia Timur Ali Kalora

Ini Kronologi Baku Tembak yang Menewaskan 3 Orang di Poso — Saat personel sudah mendekat ke pintu mobil, tiba-tiba seorang dari dalam mobil langsung membuang tembakan hingga menewaskan seorang Brimob.

Liputan6.com, Jakarta - 60 personel Brimob dikerahkan untuk mengejar kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora. Pengejaran dilakukan menyusul penembakan dua polisi yang tengah mengevakuasi korban mutilasi di Dusun Salubose, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Anggota Brimob tersebut tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Tinombala Polda Sulawesi Tengah yang bertugas mengejar sejumlah anggota yang tersisa dari kelompok teroris Poso setelah pemimpin lamanya, Santoso tewas ditembak aparat.

"Saat ini Satgas Tinombala Polda Sulteng masih mengejar kelompok Ali Kalora dan kawan-kawan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Jakarta seperti dilansir Antara, Selasa (1/1/2018).

Ia mengungkapkan, kondisi dua polisi, yakni Bripka Andrew Maha Putra dan Bripda Baso, yang mengalami luka tembak berangsur membaik. Sebelumnya, kedua polisi itu menjalani operasi di RS Bhayangkara Polda Sulteng, Palu.

"Membaik, kondisinya stabil. Saat ini masih di rumah sakit," katanya.

2 dari 2 halaman

Evakuasi Korban Mutilasi

Sebelumnya aparat yang tengah mengevakuasi jasad RB alias A (34), warga sipil korban mutilasi di kawasan Desa Salubanga, Sausu, Parimo, Sulteng, ditembaki kelompok Ali Kalora, pada Senin, 31 Desember 2018.

Penembakan dilakukan saat salah satu petugas hendak menyingkirkan kayu dan ranting pohon yang menghalangi jalan.

Kontak tembak aparat dengan kelompok teroris tak terhindarkan sehingga menyebabkan dua petugas yakni Bripka Andrew dan Bripda Baso, terluka.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dipastikan tidak memiliki pemimpin pengganti Santoso alias Abu Wardah di Poso, Sulawesi Tengah.

Bahas Koordinasi Penegakan Hukum Kehutanan, Menhut Raja Juli Antoni Temui Kapolri