Liputan6.com, Jakarta - Indicator Indonesia (I2) mengeluarkan riset mengenai kinerja menteri era Jokowi-JK sepanjang 2018. Dalam riset tersebut, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai menteri yang paling diandalkan Jokowi.Â
"Wajar saja kalau Sri Mulyani dan Airlangga paling laris di media, karena memang yang kita tahu kedua menteri ini paling diandalkan Presiden Jokowi dalam hal menjelaskan capaian-capaian pemerintah," kata Pengamat Ekonomi Edbert Gani di Jakarta, Rabu (2/1/2018).
Baca Juga
Riset I2 menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) dan mencatat sepanjang 2018, sosok Sri Mulyani diberitakan 2.300 media online di seluruh Indonesia dalam 48.365 berita. Posisi kedua, Airlangga diwartakan dalam 38.167 berita.
Advertisement
Menurut Edbert, Sri Mulyani dan Airlangga dari awal dimasukkan dalam kabinet pemerintahan Jokowi untuk menumbuhkan kepercayaan investor dan dunia usaha kepada pemerintah.Â
Keduanya juga dinilai kerap mendapatkan apresiasi dari dunia internasional. Terlebih Kementerian Perindustrian (Kemenperin), tambah Edbert, juga menjadi ujung tombak karena memberikan kerangka-kerangka cetak biru perindustrian Indonesia.
Program Kemenperin yang menonjol salah satunya Indonesia menuju revolusi industri 4.0.
Dari segi politik, lanjut Edbert, jabatan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar menjadi hal yang positif untuk Presiden Jokowi.
Kampanye Kinerja Jokowi
Sebagai Menteri, Airlangga dinilai mampu memberikan gambaran mengenai hal-hal apa saja yang belum diketahui masyarakat tentang capaian yang sudah dilakukan oleh pemerintah.
"Coba perhatikan pemberitaan soal Golkar, hampir setiap turun ke daerah baik sebagai menteri atau ketua umum partai, Airlangga selalu sampaikan capaian-capaian pemerintah yang jarang dilakukan kementerian atau ketua umum parpol lainnya," ujar dia.Â
Edbert yang juga Direktur Riset ALX Strategy ini berpendapat, beberapa bulan terakhir elektabilitas Partai Golkar terus mengalami peningkatan, hal itu kata dia, disebabkan karena adanya kesinambungan antara kerja Airlangga Hartarto sebagai menteri dan sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar.
"Jadi saya melihat ada kesinambungan antara bagaimana peran Pak Airlangga dalam mensupport Kemenperin yang mampu suplai elektabilitas Pak Jokowi dan disaat yang sama berdampak buat elektabilitas Golkar juga, jadi ada garis linear yang jelas," pungkas dia.Â
Â
Reporter: Hari Ariyanti
Sumber: Merdeka.com
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:Â
Â
Advertisement