Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah makamyang ada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Giriloyo, Magelang, Jawa Tengah, dirusak oleh orang tak dikenal, entah apa motifnya.
Polisi mengungkapkan, ada 21 makam, di lokasi terpisah, yang dirusak dengan pola yang sama.
"Sebanyak 21 makam yang dirusak itu ada di tiga tempat (blok) di TPU Giriloyo," ujar Kapolres Kota Magelang Ajun Komisaris Besar Kristanto Yoga Darmawan ketika dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Kamis (3/1/2019).
Advertisement
Tak hanya nisan salib yang jadi sasaran perusakan. Menurut Kristanto, dari 21 makam yang rusak, tiga di antaranya merupakan makam muslim.
"Dari 21 makam yang dirusak, 3 makam muslim. Sisanya nasrani," kata Kristanto.
Sebelumnya, seorang penjaga sekaligus petugas kebersihan TPU Giriloyo, Mulyono di Magelang, Rabu 2 Januari 2019 mengatakan, nisan salib dari bahan kayu ditemukan tercabut dari makam dengan posisi kayu yang sudah terbelah, tidak berbentuk.
Makamberbahan marmer juga hancur berkeping-keping.
Hal tersebut dibenarkan oleh AKBP Kristanto. "Nisan dipatahkan. Ada salib dilepas. Badan makam juga digempur," tutur dia.
Sebelumnya, polisi mendapat laporan atas perusakan belasan nisan di TPU Giriloyo. Pada Rabu 2 Januari 2019, jumlah nisan yang dilaporkan ada 11 buah.
Nisan itu tersebar di empat blok berbeda di TPU tersebut. Tingkat kerusakannya bervariasi.
"Beri kami waktu untuk menuntaskannya," ujar Kristanto.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement
Jangan Kaitkan dengan SARA dan Pilpres
Sebelumnya, Kapolsek Magelang Selatan Kompol M. Choirul Anwar membenarkan bahwa pihaknya mendapat laporan adanya perusakan nisan salib pada Selasa (1/1) malam dan polisi langsung menuju tempat kejadian perkara.
"Kami langsung melakukan penyelidikan dan pendataan kerusakannya, karena malam dan area TPU cukup luas, kami melanjutkan pendataan pada Rabu pagi, hasilnya jumlah nisan makam yang rusak ada 11 buah," katanya.
Ia menyebutkan 11 nisan yang dirusak tersebut tersebar di beberapa blok dengan tingkat kerusakan yang bervariasi. Untuk penyelidikan lebih lanjut, pihaknya sudah meminta keterangan sejumlah orang di lokasi, termasuk petugas UPT TPU Giriloyo.
Anwar menuturkan, hingga kini pihaknya terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui pelaku dan motif perusakan. Anwar mengklaim bahwa perusakan ini merupakan aksi vandalisme.
"Saat ini kami terus mendalami kasus vandalisme, sambil berharap jangan terlalu dibesar-besarkan. Jangan dikaitkan pula dengan isu-isu saat ini, seperti SARA atau pilpres atau apapun. Pasrahkan saja ke Kepolisian untuk melakukan penyelidikan," katanya menambahkan.