Liputan6.com, Pandeglang - Tujuh jenazah korban tsunami Selat Sunda di Banten, yang belum teridentifikasi, akan dimakamkan secara massal besok, Jumat (5 Januari 2019).
Kepolisian akan menyimpan data postmortem jenazah korban tsunami, yang akan dikirimkan secara massal besok.
"Akan dimakamkan besok, tapi nanti jika ada yang mencari, kita tetap memiliki sampel DNA-nya, jadi bisa dites apakah yang bersangkutan keluarganya atau bukan," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian usai menghadiri doa bersama korban tsunami Selat Sunda di Masjid Caringin, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (3/1/2019).
Advertisement
Kapolri mengatakan, ada perbedaan korban tsunami di Lampung dan Banten. Korban meninggal di wilayah Lampung Selatan mayoritas warga setempat.
Karena itu, polisi lebih mudah mengidentifikasinya. "Semua korban sudah terindentifikasi, karena mereka adalah warga setempat dan meninggal dunianya di dekat rumah itu. Sehingga keluarganya bisa tahu, kemudian mengambil dan dimakamkan," terang Tito.
Sementara, korban tsunami di Banten didominasi wisatawan yang sedang berlibur di hotel maupun resort. Sehingga ada tantangan tersendiri untuk mengumpulkan data korban dan proses pengembalian jenazah ke pihak keluarga.
Â
Ucapkan Terima Kasih
Kapolri bersama Panglima TNI, mengucapkan terima kasih ke masyarakat dan seluruh relawan, yang telah bekerja keras membangun proses evakuasi.
Terlebih, masyarakat terdampak korban tsunami, meski sedang mengalami bencana, masih perduli kepada sesama yang menjadi korban jiwa maupun luka.
"Tapi intinya, berkat kerja sama kita semua, kita semua bisa mengevakuasi korban, menormalisasi jalan, mengidentifikasi jenazah, mengembalikan kepada keluarganya, bagi yang luka juga sudah diberikan pengobatan," ujarnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement