Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo tak mau menduga siapa sumber dan penyebar hoaks tujuh kontainer berisi surat suara tercoblos di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Tjahjo mengaku tidak dalam kapasitas menduga pihak-pihak yang menyebarkan hoaks itu.
Kabar itu sempat ramai setelah Wasekjen Demokrat Andi Arief mengungkapnya melalui akun Twitter pada Rabu (2/1/2018) malam. Tjahjo sendiri menyerahkan kepada polisi untuk mengusut pelakunya.
"Saya nggak tahu karena itu hak KPU mengajukan kepada kepolisian yang mengusut. Nanti adalah pihak kepolisiain karena saya tidak punya alatnya, sumber pertama kali yang mengunggah yang bisa adalah pihak kepolisian saya kan enggak tahu," ujar Tjahjo di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (3/1/2018).
Advertisement
Tjahjo mengaku tidak memiliki informasi siapa sumber pertama pembuat hoaks surat suara itu. Sebelumnya, hoaks itu diketahui berasal dari rekaman suara.
"Siapa orangnya kami tidak bisa menuduh itu haknya kepolisian setelah nanti kepolisian dengan caranya secara profesional akan mengungkap," kata Tjahjo.
Siang tadi, Tjahjo telah bertemu Kabareskrim Komjen Arief Sulistyanto di kantor Bareskrim Polri Gambir, Jakarta Pusat. Dia menyerahkan sepenuhnya kasus ini ke kepolisian.
Dia juga mendukung KPU untuk mengusut tuntas kebohongan tersebut. Sebab hoaks surat suara itu telah mencederai demokrasi.
"Juga meminta kepada pihak kepolisian mengusut tuntas siapa-siapa yang menyebarkan berita-berita fitnah yang menyangkut lambang negara khususnya Pak Jokowi sebagai presiden, orang mulai mengata-ngatain harus diingat sebagai apa, sebagai warga negara juga kalau saya anda kalau dihina punya hak untuk melaporkan kepada kepolisian apalagi sebagai presiden itu yang td saya sampaikan," jelasnya.
Â
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com