Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, mengatakan bahwa persoalan sampah di wilayahnya sudah sangat urgen dan harus segera ditangani. Tercatat sekitar 900 ton hingga 1.000 ton sampah yang dibuang setiap hari.
"Kita kurang lebih 900 sampai 1.000 per hari," kata dia saat ditemui usia rapat koordinasi 'Waste Energy', di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (8/1/2019).
Tingginya produksi sampah di Tangerang Selatan, kata dia, tidak diimbangi dengan daya tampung dan pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang sulit diperluas karena terkendala pembebasan lahan.
Advertisement
"Tangerang Selatan itu kan padat penduduknya luar biasa, nambah-nambah persoalan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang kita sulit lakukan pembebasan lahan," ungkapnya.
Hal tersebut kemudian membuat Pemda Tangerang Selatan harus membuang sampah di TPA yang ada di daerah lain. Salah satunya di TPA Nambo, Kabupaten Bogor. "Sampai kemarin kita kerja sama dengan Nambo," jelasnya.
Permasalahan sampah yang mendesak ini, kata dia, mendorong Pemda dengan fasilitasi oleh Pemerintah Pusat untuk menerapkan teknologi dalam pengelolaan sampah yakni dengan membangun PLTSa.
"Kalau konsepnya sanitary landfield itu akan berat. Harus menggunakan teknologi, mau tidak mau," ungkapnya.
"Dengan 900 sampai 1.000 ton itu sudah sangat layak untuk dibangun PLTSA," tandasnya.
Â
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Â