Sukses

Beredar Surat Pemecatan Bagus Bawana Putra, Ini Penjelasan Tim Prabowo-Sandi

Telah beredar surat pemecatan Bagus Bawana Putra sebagai Wakil Ketua Umum Koordinator Pusat Koalisi Relawan Nasional Prabowo (Kornas Prabowo).

Liputan6.com, Jakarta - Telah beredar surat pemecatan Bagus Bawana Putra sebagai Wakil Ketua Umum Koordinator Pusat Koalisi Relawan Nasional Prabowo (Kornas Prabowo). Namun, surat pemecatan itu diterbitkan pada 24 Juli 2018. Padahal, saat itu belum ada penetapan calon presiden dan wakil presiden.

Bagus Bawana Putra saat ini telah menjadi tersangka kasus hoaks kertas suara tujuh kontainer yang telah dicoblos.

Menanggapi hal itu, Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, menegaskan surat tersebut tak ada kaitannya dengan Prabowo-Sandi saat ini.

"Surat tersebut belum terkonfirmasi, sekarang kan rezim zaman hoaks, apa-apa hoaks. Kami tidak terlalu peduli mau asli atau palsu, yang jelas tidak ada kaitannya dengan Prabowo-Sandi," ujar Ferdinan kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat (11/1/2019).

Bahkan, ucap dia, tim Prabowo-Sandi tak memiliki surat tersebut. "Kami tidak punya surat tersebut. Kalau kami yang bikin, seharusnya punya," ucap Ferdinan.

Namun, kata dia, saat ini pihaknya hanya fokus pada kasus hukum hoaks surat suara dicoblos. Dia meminta polisi untuk mengusut otak di balik hoaks surat suara tersebut, tak hanya berhenti di Bagus Bawana Putra.

"Kalau itu dia lakukan mandiri, silakan dipenjarakan. Kalau ada otaknya, saya minta polisi untuk bongkar," kata Ferdinand.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Ancam Pecat Oknum BPN Jika Terlibat

Bahkan, kata Ferdinand, jika ada oknum anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi yang terlibat dalam hoaks surat suara tersebut, maka akan dipecat dan dipenjarakan.

"Kalau ada tim BPN (terlibat) kita siap penjarakan," ujar Ferdinand.