Liputan6.com, Jakarta Istilah demokrasi berasal dari literatur Yunani yaitu dÄ“mokratÃa yang terbentuk dari kata demos yang berarti rakyat dan kratos yang berarti kekuatan atau kekuasaan. Demokrasi diartikan sebagai kekuasaan yang berada di tangan rakyat atau dapat kita sebut pemerintahan oleh rakyat. Berbeda dengan sistem pemerintahan kediktatoran, oligarki, monarki dan aristokrasi.
Di mana orang-orang lebih sedikit atau bahkan tidak memiliki suara atas pemerintahan dijalankan, demokrasi sering dikatakan sebagai bentuk pemerintahan yang paling menantang, karena rakyat bebas bersuara dan masukan dari mereka yang mewakili warga negara akan menentukan arah negara tersebut berkembang.
Advertisement
Baca Juga
Dalam pemerintahan yang demokratis, orang memiliki hak-hak dasar tertentu yang tidak dapat diambil oleh pemerintah dari mereka,hak-hak ini diakui dan dijamin secara internasional.Didunia ini terdapat macam-macam demokrasi. Setiap negara mengartikan demokrasi dengan cara mereka masing-masing. Dengan berbagai kondisi politik yang berbeda, kita dapat melihat gambaran besar pemerintahan demokratis yang ada di seluruh dunia.
Macam-macam demokrasi dapat dipelajari baik dalam teori maupun praktik. Beberapa macam demokrasi memberikan perwakilan yang lebih baik dan bebas kepada warganya dibanding dengan yang lain. Macam-macam demokrasi berbeda pada tiap negaranya. Masing-masing mengacu pada jenis pemerintahan atau struktur sosial yang memungkinkan orang untuk berpartisipasi secara setara, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Macam-macam demokrasi dapat ditinjau dari beberapa sudut pandang, yaitu berdasarkan cara penyaluran suara rakyat, hubungan antar-alat kelengkapan negara, dan berdasarkan prinsip ideologi yang melandasi demokrasi tersebut. Suatu negara mungkin dapat menerapkan macam-macam demokrasi di negaranya menyesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan negara tersebut.
Ada macam-macam demokrasi di dunia ini, tetapi ada dua bentuk dasar, yang keduanya menyangkut bagaimana seluruh elemen warga negara yang memenuhi syarat menyuarakan kehendaknya. Salah satu bentuk demokrasi adalah demokrasi langsung, di mana semua warga negara yang memenuhi syarat berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan politik, misalnya memberikan suara pada sebuah inisiatif kebijakan secara langsung.
Di sebagian besar negara demokrasi modern, seluruh elemen warga negara yang memenuhi syarat tetap memiliki kekuatan berdaulat tetapi kekuatan politik dilakukan secara tidak langsung melalui perwakilan terpilih ini disebut demokrasi tidak langsung.
Berikut macam-macam demokrasi ditinjau dari beberapa aspek tertentu.
Demokasi Langsung
Demokrasi langsung atau demokrasi murni (pure democracy) merupakan jenis demokrasi di mana rakyat memiliki kekuasaan secara langsung. Demokrasi ini membutuhkan partisipasi luas warga dalam politik.
Demokrasi langsung adalah ketika warga negara dapat menentukan kebijakan secara langsung, tanpa perwakilan,perantara atau majelis parlemen. Jika pemerintah harus mengesahkan undang-undang atau kebijakan tertentu, peraturan tersebut ditentukan oleh rakyat. Mereka memberikan suara pada suatu masalah dan menentukan nasib negara mereka sendiri. Orang-orang bahkan dapat menyelesaikan masalah politik mereka sendiri, selama mereka siap pada konsekuensi yang didapat. Bahkan nominal pajakpun tidak dapat dinaikkan tanpa dukungan publik. Ketika sebuah Negara berpopulasi kecil, berpendidikan, dan sebagian besar homogen (setidaknya secara politis), demokrasi langsung tidak tampak seperti ide yang buruk.
Advertisement
Demokasi Tidak Langsung
Demokrasi demokrasi tidak langsung atau demokrasi representatif adalah ketika orang memilih siapa yang akan mewakili suara mereka di parlemen. Demokrasi ini adalah bentuk demokrasi yang paling umum ditemukan di seluruh dunia. Penekanannya terletak pada melindungi hak-hak tidak hanya mayoritas rakyat di negara bagian, tetapi juga minoritas. Dengan memilih perwakilan yang lebih berkualitas, minoritas akan dapat menyuarakan keluhannya dengan cara yang lebih efisien.
Sebagian besar negara demokrasi tidak langsung di dunia menganggap diri mereka sebagai negara demokrasi liberal. Ini karena mereka lebih menghargai kebutuhan warga negara mereka daripada kebutuhan seluruh negara. Inilah sebabnya mengapa di negara-negara seperti India dan Amerika Serikat, sulit untuk menyatakan keadaan darurat.
Namun beberapa negara merasa terus-menerus terancam oleh orang luar atau kerusuhan sipil. Negara-negara ini, seperti Israel dan Korea Selatan, lebih memilih demokrasi defensif daripada yang liberal. Hal ini dilakukan agar pemerintah dapat mengerahkan pasukan pada saat yang bersamaan. Ada juga sejumlah bentuk demokrasi lain yang kurang liberal,dari yang hampir bersifat liberal hingga yang hanya malu menerapkan kediktatoran.
Demokrasi Semi Langsung
Beberapa negara demokrasi modern yang sebagian besar bersifat tidak langsung juga sangat bergantung pada bentuk aksi politik yang secara langsung demokratis. Demokrasi-demokrasi ini menggabungkan unsur-unsur demokrasi tidak langsung dan demokrasi langsung yang disebut juga demokrasi hibrid, atau demokrasi semi-langsung atau demokrasi partisipatif.
Advertisement
Demokrasi Presidensial
Di bawah sistem demokrasi presidensial, presiden suatu negara memiliki sebagian besar kekuasaan atas pemerintah. Presiden dipilih secara langsung atau tidak langsung oleh warga negara. Presiden dan cabang eksekutif pemerintah tidak bertanggung jawab kepada legislatif, tetapi dalam keadaan normal, tidak dapat membubarkan legislatif sepenuhnya. Demikian pula, legislatif tidak memberhentikan, kecuali jika kasusnya ekstrem. Dalam demokrasi presidensial, kepala negara adalah kepala pemerintahan. Negara-negara seperti Amerika Serikat, Argentina, dan Sudan menggunakan jenis demokrasi ini.
Demokrasi Parlementer
Demokrasi yang memberi lebih banyak kekuatan kepada legislatif disebut demokrasi parlementer. Pihak eksekutif memperoleh hak kekuasaan atas demokrasinya hanya dari legislatif, yaitu parlemen. Kepala negara berbeda dari kepala pemerintahan, dan keduanya memiliki tingkat kekuasaan yang berbeda-beda. Namun, dalam kebanyakan kasus, presiden adalah raja yang lemah (Inggris) atau pemimpin resmi (India).
Advertisement
Demokrasi Islam
Bentuk demokrasi ini berdasar pada hukum Islam dalam menjalankan kebijakan publik. Demokrasi Islam memiliki tiga karakteristik utama. Pertama, para pemimpin dipilih oleh rakyat. Kedua, semua orang tunduk pada hukum Syariah - termasuk para pemimpin. Ketiga, para pemimpin harus berkomitmen untuk mempraktikkan 'syura', suatu bentuk perundingan khusus yang dilakukan oleh Nabi Muhammad. Satu-satunya negara yang memenuhi ketiga karakteristik ini adalah Iran, Afghanistan, dan Pakistan. Negara-negara Islam lainnya, seperti Arab Saudi, lebih cocok disebut negara otoriter daripada negara demokrasi.
Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila sendiri merupakan demokrasi yang saat ini berlaku di Indonesia. Demokrasi ini bersumber pada nilai-nilai sosial budaya bangsa serta berazaskan musyawarah mufakat dengan memprioritaskan kepentingan seluruh msyarakat atau warga Negara seperti yang tercantum pada kelima sila Pancasila.
Reporter: Anugerah Ayu Sendiri
Advertisement