Liputan6.com, Bogor - Pesta rakyat Cap Go Meh akan digelar 19 Februari 2019 mendatang di Bogor, Jawa Barat. Puncak peringatan tahun baru Imlek kali ini memiliki konsep berbeda dari sebelumnya.
Pagelaran seni dan karnaval akan menonjolkan unsur cahaya warna warni sesuai temanya yaitu "Katumbiri Lighting Festival". Setiap pertunjukkan akan menampilkan unsur cahaya warna warni sebagai elemen utama dalam Cap Go Meh.
Sepanjang Jalan Suryakancana sebagai lokasi pagelaran berlangsung pun akan dihias dengan 1.000 lampion. Dengan begitu, selain pertunjukkan pagelaran seni dan berbagai atraksi lainnya pengunjung juga dapat menyaksikan kerlap kerlip instalasi cahaya.
Advertisement
Katumbiri dalam bahasa Sunda berarti pelangi. Keberagaman warna-warni yang menyatu dalam satu garis melingkar sehingga menciptakan keindahan.
Bentukan pelangi pantulan dari cahaya matahari menguatkan tema keterkaitan antara lighting atau cahaya dengan pelangi.
Bentukan itu biasanya terjadi karena hujan yang juga dihubungkan dengan Kota Bogor sebagai Kota Hujan. Ini menggambarkan bahwa Kota Bogor mampu memberikan keindahan dalam perbedaan dan keberagaman yang menyatu dan bersama dalam kemasan budaya.
Spirit itu senafas dengan semangat Pesta Rakyat CGM yang selalu mengusung bahwa keberagaman dan perbedaan justru membentuk kekayaan yang indah bagi nusantara.
"Semangat budaya sebagai pemersatu bangsa selalu kita kuatkan melalui ajang Pesta Rakyat CGM. Karena perbedaan dan keberagaman merupakan kekuatan bagi bangsa Indonesia," ujar Ketua Pelaksana Pesta Rakyat CGM 2019, Arifin Himawan, Senin (14/1/2019).
Arifin menambahkan, secara konsisten Kota Bogor ingin memperlihatkan semangat toleransi dan pluralisme yang selalu dipelihara sebagai bagian dari masyarakat besar di Indonesia.
"Upaya memelihara toleransi kehidupan ini menjadi bagian dari semangat [Pesta Rakyat CGM](Ketua Pelaksana Pesta Rakyat CGM 2019 "")," terang Arifin.
Â
Jadwal Pertunjukan
Sebagai bukti toleransi, jadwal pertunjukkan pagelaran kali ini dibuka mulai pukul 18.30 WIB. Pergeseran waktu ini bukan tanpa alasan yakni untuk menjaga waktu salat maghrib bagi umat muslim.
Pesta Rakyat CGM sudah berlangsung sejak 2002. Puncak acara tahun baru Imlek ini tak lepas dari konsistensi untuk memelihara semangat persatuan dan kesatuan tanpa terkendala dan terkontaminasi oleh unsur politik maupun SARA.
"Ini merupakan bukti bahwa budaya berkontribusi besar sebagai pemelihara semangat kebersamaan dan alat pemersatu bangsa. Kita harus bangga bahwa hingga saat ini Kota Bogor tidak pernah mengalami permasalahan SARA," tegasnya.
Pesta Rakyat CGM juga pernah ditetapkan sebagai aset pariwisata nasional dalam mengampanyekan Pesona Indonesia oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Setiap tahun tercatat sekitar 100.000 pengunjung dari dalam dan luar Kota Bogor datang menghadiri helaran ini.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement