Sukses

Selain CVR, Tim Penyelam Juga Temukan Bagian Tubuh Korban Lion Air

Temuan CRV diserahkan ke KNKT, sedangkan bagian tubuh diserahkan ke Manajemen Lion Air untuk selanjutkan diserahkan ke DVI Polri.

Liputan6.com, Jakarta - Tim penyelam TNI Angkatan Laut menemukan Cockpit Voice Recorder (CVR) dari pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat pada 29 Oktober 2018. Tim penyelam juga menemukan bagian tubuh korban Lion Air.

"Kami angkat ada sisa-sisa bagian tubuh jumlahnya 7 kilogram. Kami sudah dibungkus," kata Kapushidrosal Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro, Senin (14/1/2018).

Harjo mengatakan, untuk temuan CRV diserahkan ke Komite Nasional Keselamatan Tranportasi (KNKT), sedangkan bagian tubuh diserahkan ke Manajemen Lion Air.

"Kami berikan ke pihak berwenang. Untuk bagian tubuh akan diserahkan ke pihak Lion Air. Supaya segera diberikan ke Tim DVI Mabes Polri. Bila memungkinkan ada yang terindentifikasi segera diserahkan keluarga," ujar dia.

CVR yang merupakan bagian dari kotak hitam pesawat Lion Air PK-LQP itu ditemukan oleh Tim Penyelam (Kopaska & Dislambair) Koarmada I TNI AL.

Penyelam atas nama Serda TTG Satria Margono berhasil menemukan CVR Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610 itu pada pukul 08.40 WIB.

Menurut Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Mohamad Zaenal, CVR ditemukan di sekitar lokasi jatuhnya Lion Air rute penerbangan Jakarta-Pangkal Pinang di perairan Karawang.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Dianalisis KNKT

Perlu berapa lama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menganalisis isi CVR tersebut?

Menurut Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono, pihaknya membutuhkan waktu tiga sampai lima hari untuk mengunduh isi percakapan yang ada di dalam CVR.

"Setelah proses pengunduhan akan dilanjutkan analisa, tergantung kompleksnya sampai sejauh mana komplesitas percakapan yang ditemui," kata Soerjanto di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (14/1/2019).

Analisa nantinya berkait dengan berbagai macam unsur yang terkait, seperti framing, human factor, serta masalah yang ada di dalam kokpit .

"Mudah-mudahan tidak terlalu lama," kata Soerjanto.

KNKT, Soerjanto menambahkan, tidak menganalisis CVR untuk kepentingan penyelidikan dan penyidikan. Menurutnya, KNKT menganalisis agar kecelakaan serupa tidak terjadi di kemudian hari.