Liputan6.com, Bekasi - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan tempat pencucian truk sampah di TPST Bantargebang. Dia menyebut truk pengangkut sampah harus bersih ketika kembali ke Jakarta karena seringkali sampah masih menempel pada truk dan menimbulkan bau.
"Sampah ini tidak mungkin dibersihkan dengan cara konvensional tanpa ada fasilitas khusus," kata Anies di TPST Bantargebang, Bekasi, Selasa (15/1/2019).
Baca Juga
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan meminta pembersihan truk tak hanya dilakukan setiap hari, tetapi menggunakan teknik yang benar.
Advertisement
Nantinya, kata Anies, tempat pencucian truk tersebut akan beroperasi selama 24 jam. "Dan sekali membersihkan bisa 16 truk bersamaan. Jadi sekali nyuci 16 truk bersamaan," jelas dia.
Tak hanya itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga meminjamkan lima unit truk sampah ke Pemkot Bekasi. Sebelumnya Pemprov DKI telah menyerahkan pula sebanyak 50 truk sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Isnawa Adji menyebut pinjam pakai truk sampah tersebut sudah dilakukan Pemprov DKI Jakarta sejak tiga tahun sebelumnya.
"Ini ditambah yang baru lagi lima jadi sekarang sudah 55 untuk Kota Bekasi," kata Isnawa.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Fasilitas Sampah Sunter
Sementara itu, Anies telah meletakkan batu pertama pembangunan fasilitas sampah di dalam kota atau Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter Jakarta Utara pada Kamis 20 Desember 2018.
"ITF ini adalah ITF pertama di Indonesia, ini adalah sejarah," kata Anies Baswedan dalam sambutannya.
Dirut PT Jakpro Dwi Wahyu, selaku BUMD yang membangun ITF mengatakan, produksi sampah DKI sebanyak 7.400 ton setiap harinya. ITF ini mampu mengelola 2.200 ton. Selain itu, sampah yang akan diolah dan diubah menjadi 35 megawatt per jam listrik setiap harinya.
"Jakpro bermitra dengan Fortum, perusahaan Finlandia siap membangun ITF Sunter," kata Wahyu. Anggaran pembangunan ITF itu sebesar US$250 juta dan ditargetkan selesai pada 2021.
Advertisement