Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menyatakan, pihaknya berkoordinasi dengan tim penyelidik dan penyidik Polri dalam upaya mengungkap kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan.
Novel selaku korban pun juga sudah diminta agar dapat bekerja sama dalam proses penuntasan kasus tersebut.
"Sudah, jadi setelah pertemuan pertama tim menghadap pimpinan yang menemui Saya dan Pak Laode. Kita juga panggil Mas Novel," tutur Agus di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (16/1/2019).
Advertisement
Agus berharap tim yang dibentuk sekarang dapat memberikan kemajuan yang signifikan dibanding sebelumnya.
"Mudah-mudahan kita bisa bekerja sama dan kasus ini bisa diungkap lebih baik," jelas Agus.
Sementara itu, Novel Baswedan sempat menyampaikan kekhawatirannya dengan tim bentukan Polri. Sebab dari awal, berbagai pihak termasuk dirinya meminta dan lebih percaya pada Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).
"Kami meminta untuk dibentuk Tim Gabungan Pencari Fakta, bukan Tim Penyelidik dan Penyidik. Bedanya apa dengan tim sebelumnya. Ini yang saya pertanyakan sebetulnya," kata Novel di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa 15 Januari 2019.
Ngotot TGPF
Menurut Novel, alasan bersikukuh dengan pembentukan TGPF lantaran ditemukannya sejumlah bukti dan fakta bahwa kepolisian tidak sungguh-sungguh mengungkap siapa pelaku teror tersebut. Malah belakangan, beban pembuktian pelaku seakan diberikan kepada korban.
"Saya khawatir kemudian karena sengaja tidak diungkap, maka seolah-olah beban pembuktian ditempatkan kepada saya sebagai korban. Saya khawatir itu terjadi. Janganlah beretorika," ujar Novel.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement