Sukses

4 Fakta Legiman, Pengemis Miliarder Asal Pati

Dari hasil interogasi, Legiman mengaku dia kini telah punya rumah, tanah, dan tabungan yang nilanya mencapai ratusan juta rupiah dari hasil mengemis selama 3 tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Fenomena pengemis kaya atau miliarder belakangan ini marak ditemukan di sejumlah Tanah Air.  Belum lama ini ditemukan pada sosok pria tua bernama Legiman asal Pati, Jawa Tengah yang terjaring razia di Kawasan Simpang Lima Pati, Sabtu 12 Januari lalu.

Dari hasil interogasi, Legiman mengaku dia kini telah punya rumah, tanah, dan tabungan dengan total kekayaan mencapai miliaran rupiah dari hasil mengemis selama 3 tahun. 

Melihat fenomena ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun angkat bicara. Menurutnya, profesi sebagai pengemis menunjukkan sifat pemalas.

Dengan hanya mengandalkan kondisinya dia meminta belas kasihan orang lain untuk memberinya uang. "Bayangkan saja orang miskin seperti pengemis bisa menjadi kaya itu menunjukkan sifat pemalas. Kalau bisa orang hidup itu bekerja, hukumnya kan memberi tidak meminta," kata Ganjar.

"Justru dengan memberikan uang kepada pengemis, membuat mereka semangat untuk kembali ke jalanan," tambahnya.

Berikut sejumlah fakta mengejutkan dari pengemis miliarder asal Pati yang dihimpun dari Liputan6.com:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 5 halaman

1. Legiman Ungkap Kekayaannya

Operasi rutin yang digelar petugas Satpol PP, pada Sabtu malam, 12 Januari kemarin berhasil menjaring sejumlah pengemis di kawasan Simpang Lima Pati, Jawa Tengah.

Salah satunya petugas menangkap Legiman. Bersama pengemis lainnya, pria paruh baya itu dibawa ke kantor untuk dimintai keterangan.

Di saat itulah petugas dikejutkan dengan sejumlah kekayaannya yang nilainya jika ditaksir menyentuh angka Rp 1,3 miliar.

"Berdasarkan pengakuannya dia berhasil memilik aset. Di antaranya rumah, tanah dan bangunan yang senilai Rp 250 juta. Dia juga mengakui kalau punya tabungan senilai Rp 900 juta," kata Sekretaris Satpol PP Pati Ahmad Rifai.

3 dari 5 halaman

2. Sehari Mengemis Bisa Dapat Rp 1 Juta

Hingga bisa memiliki uang sebanyak itu, Legiman mengaku dalam sehari dia bisa mendapatkan Rp 1 juta dari hasil mengemis. 

Namun, jika terhalang cuaca, pendapatannya bisa menurun. Seperti saat ditangkap petugas Satpol PP pada Sabtu kemarin, pria paruh baya itu mengantongi uang sebesar Rp 695 ribu. 

"Hasil mengemis sehari dapat Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta," jelas Kepala Dinas Satpol PP Jateng Sinoeng N Rachmadi yang dikutip dari Merdeka.com.

4 dari 5 halaman

3. Deretan Harta Kekayaannya

Dari hasil mengemis selama 3 tahun, Legiman mengaku telah memiliki rumah senilai Rp 250 juta, tanah senilai Rp 275 juta, dan tabungan di bank sejumlah Rp 900 juta.

Dia juga mengaku memiliki rumah dua lantai di perumahan Ngawen, Kecamatan Margorejo. Dengan sejumlah aset yang dimiliki, total kekayaan Legiman sebanyak Rp 1,3 miliar.

"Dia berhasil memiliki aset rumah, dia juga mengakui punya tabungan Rp 900 juta," jelas Sekretaris Satpol PP Pati Ahmad Rifai.

5 dari 5 halaman

4. Terkenal Ngoyo

Selain Legiman, petugas juga berhasil mengamankan tiga pengemis lainnya dalam operasi Pengemis, Gelandangan dan Anak Terlantar (PGOT). 

Imam Rifai, sekretaris yang mewakili Kepala Satpol PP Kabupaten Pati Hadi Santoso mengungkapkan, empat pengemis tersebut dijaring dari daerah Lawet dan Puri.

Setelah di data, para pengemis itu kemudian dijemput keluarga masing-masing. Dengan jaminan surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.

Pengakuan Legiman punya aset senilai miliaran rupiah, tidak begitu saja dipercaya petugas. Mereka pun mencari ke desa yang disebut sebagai kampung asal pria yang dikenal dengan Lek Man Ceker di Desa Ngawen, Kecamatan Margerojo.

Tempat pria 58 tahun itu biasa mangkal juga tak lepas dari penelusuran. Salah satunya di Pasar Rogowongso. Namun, hasilnya nihil. Dari sana di dapat keteranga jika Legiman termasuk salah satu pengemis yang ngoyo. 

"Kalau ngemis, dia memang terkenal ngoyo. Pendapatannya banyak, tasnya juga selalu penuh," kata pengemis di depan GOR Pesantenan, yang dilansir dari Jawapos.com. 

Â