Sukses

Percepatan Revitalisasi Citarum Ribuan Mahasiswa dan Dosen Ikut Turun ke Sungai

Revitalisasi Sungai Citarum, ternyata sudah menjadi program inti di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta. Khususnya yang berada dari hulu hingga ke hilir, atau dari Bandung, Bogor, Bekasi hingga di Jakarta.

Liputan6.com, Tangerang - Revitalisasi Sungai Citarum, ternyata sudah menjadi program inti di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta. Khususnya yang berada dari hulu hingga ke hilir, atau dari Bandung, Bogor, Bekasi hingga di Jakarta. 

Pemerintah melalui Kementerian Ristek dan Dikti, sudah membentuk tim yang berkoordinasi atas program revitalisasi tersebut.

"Kami membaginya menjadi 20 zona, terus nyambung dari hulu hingga ke hilir," ujar Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Paristiyanti Nurwardani.

Di hulu, lanjutnya, kementerian mengandalkan perguruan tinggi negeri seperti ITB dan Unpad sebagai koordintor dalam pemberian pemahaman soal teknologi pengelolaan Sungai Citarum dan juga soal tanggung jawab sosial masyarakatnya.

Kemudian di bagian tengah Universitas Indonesia (UI) pun dilibatkan. Lalu turun ke hilir melibatkan perguruan tinggi swasta, seperti Universitas Budi Luhur dan Mercu Buana.

Bukan hanya program kerja bakti yang rutin dilakukan dalam membersihkan Sungai Citarum, program rrevitalisasi ini juga masuk dalam tema pelaksaaan Kuliah Kerja Nyata (KKN).

"Karena aturannya sudah dalam Kepres, kami meneruskannya dalam bentuk program di kampus-kampus. Jadi, secara rutin mahasiswa terlibat dalam pembenahan Sungai Citarum," kata Paristiyanti. 

Sebab, bila presiden menargetkan tujuh tahun pembenahan sungai, maka Kementerian Ristek dan Dikti, menargetkan dua tahun." Tujuh tahun kelamaan, dua tahun bisa. Turunkan semua mahasiswa dan dosen yang ada di hulu hingga ke hilir, "tegasnya. 

Sementara, Ketua Yayasan Pendidikan UBL Kasih Hanggoro menambahkan, pihaknya sangat mendukung program revitalisasi Sungai Citarum masuk dalam tematik KKN. Terutama, program perdataan Sungai Citarum.

"Program Citarum Harum ini juga menjadi program pemerintah Jokowi untuk membersihkan Sungai Citarum yang telah mendapat predikat sungai terkotor di dunia, yang ditargetkan selesai 7 tahun," paparnya.

Dalam program itu, UBL ditunjuk sebagai Koordinator sekitar 100 PTS yang berada di sepanjang Sungai Citarum, dengan tujuan dan misi yang sama melestarikan sungai. 

Â