Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Arif Zudan Fakrulloh melepas 138 relawan yang akan membantu perekaman data Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik atau e-KTP. Mereka disebar di sejumlah provinsi yang cakupan perekaman data kependudukannya masih kurang dari 85 persen.
"Hari ini kami melepas 138 relawan dalam program gotong-royong 'jemput bola' perekaman KTP elektronik untuk lima provinsi yang cakupan perekaman KTP elektroniknya masih di bawah 85 persen," kata Arif Zudan dalam acara Apel Pelepasan Tim Gabungan Pusat dan Daerah Dalam Rangka Jemput Bola Perekaman e-KTP di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Minggu (20/1/2019).
Baca Juga
Zudan mengatakan, para relawan akan dibagi menjadi empat tim dan disebar ke provinsi Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua untuk membantu perekaman data kependudukan.
Advertisement
Ia menjelaskan, para relawan bertugas mendata warga negara yang memenuhi syarat memiliki e-KTP, yakni berusia 17 tahun ke atas atau sudah pernah menikah.
Setelah pendataan selesai, menurut dia, petugas akan melakukan proses pencetakan e-KTP yang membutuhkan waktu 30 menit hingga satu jam.
"Jadi setelah dicetak akan langsung dibagikan," ujar Zudan seperti dilansir Antara.
Dia mengatakan tim relawan akan dibekali dengan peralatan perekaman data serta genset untuk mengantisipasi kemungkinan listrik mati saat perekaman dan pencetakan e-KTP berlangsung.
"Relawan akan membawa 42 set alat. Selebihnya akan disediakan dari daerah," kata Zudan.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Apresiasi
Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Hadi Prabowo yang hadir mewakili Menter Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, mengapresiasi inovasi direktorat jenderal menerapkan strategi jemput bola dalam perekaman data kependudukan.
"Kami mengapresiasi kepada Dirjen Dukcapil melalui inovasi gotong-royong jemput bola di lima provinsi dalam rangka upaya percepatan perekaman KTP elektronik," ujar Hadi.
Hadi juga menyampaikan pesan Menteri Dalam Negeri bahwa inovasi tidak boleh terhenti pada jemput bola semata. Sebab pendaftaran e-KTP tidak akan terhenti hingga pelaksanaan pemilu.
"Ke depan harus ada inovasi baru. Kembangkan terus kerja sama dengan kementerian dan lembaga agar tercipta sinergitas," kata Hadi.
Â
Advertisement