Sukses

Kabar Ahok Akan Menikah, Ini Pengakuan Orang-Orang Dekatnya

Mencuatnya kabar pernikahan Ahok dengan Bripda Puput membuat sejumlah pihak angkat bicara. Tak terkecuali dari masing-masing keluarga. Apa tanggapan mereka?

Liputan6.com, Jakarta - Usai menerima remisi 3 bulan 15 hari, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan mengakhiri masa tahanannya pada Kamis, 24 Januari 2019.

Sebelumnya, pada Mei 2017 silam oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Ahok divonis bersalah atas kasus penodaan agama terkait pidatonya di Kepulauan Seribu. Sejak itu, mantan suami Veronica Tan ini harus menjalani hari-harinya di Rutan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat.

Di saat kebebasannya nanti, Ahok rencananya akan dijemput sejumlah sahabat dan keluarga.

"Iya, nanti saya ikut menjemput beliau keluar dari penjara. Saya datang bersama keluarga dan keluarga Pak Ahok," ujar Guntur Romli, salah seorang teman dekat Ahok saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (22/1/2019).

Sementara itu, meski hari kebebasannya sudah dipastikan, namun lokasi dimana Ahok akan menginjakkan kaki pertama kali setelah bebas masih dirahasiakan.

"Pokoknya sementara kami hanya bisa memberikan informasi bahwa yang bersangkutan akan bebas tanggal 24 Januari 2019. Saya belum bisa memberikan informasi lebih luas, banyak, tentang kebebasan beliau," kata Kalapas Kelas I Cipinang Andika Dwi Prasetya saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (22/1/2019).

Seiring kebebasannya, isu pernikahan mantan Bupati Belitung Timur itu juga santer terdengar. Bripda Puput Nastiti Devi digadang-gadang akan menjadi pelabuhan hati seorang Basuki Tjahaja Purnama usai bercerai dengan Veronica Tan.

Lalu, seperti apa tanggapan keluarga dan orang-orang terdekat keduanya?

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 5 halaman

1. Kata Adik Kandung

Ahok akan bebas murni dari penjara, Kamis, 24 Januari 2019. Dengan kebebasannya itu, isu pernikahannya dengan seorang polwan semakin hangat dibicarakan.

Kabar teranyar Ahok akan menikahi Bripda Puput Nastiti Devi di Jakarta atau Nganjuk pada 15 Februari 2019. Kabar ini dibantah keras adik kandung Ahok, Fifi Lety Tjahaja.

"Terus terang aneh juga kok kita keluarga kok enggak tahu ya ada acara kawinan tanggal 15/2? Jadi kami tegaskan tidak ada acara atau kegiatan apa pun di keluarga kami pada tanggal 15/2," tulis Fifi pada sebuah foto di akun instagram miliknya, Sabtu, 19 Januari 2019.

Fifi yang juga sekaligus pengacara Ahok juga tidak membenarkan terkait kabar sang kakak akan pindah agama saat akan menikah.

"Demikian juga soal Ahok pindah agama, perlu kami tegaskan tidak ada itu. Apa pun yang terjadi tidak akan pindah agama," tambah Fifi.

3 dari 5 halaman

2. Orangtua Bripda Puput

Sementara itu, orangtua Bripda Puput pun angkat bicara soal kabar putrinya akan menikah dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Saat dihubungi Liputan6.com, sang ayah Iptu Teguh Sriyono, tidak membantah atau membenarkan kabar tersebut. Dia bahkan meminta untuk menanyakan hal tersebut kepada anaknya langsung.

"Itu yang tahu Puput saja, Mas. Saya takut salah. Tanya ke Puput sajalah, Mas," kata Teguh.

"Saya kurang tahu persis. Nanti kalau saya yang informasikan datanya takut ada yang tidak sesuai," dia menambahkan.

Sebelumnya, Teguh juga tidak bisa memberikan konfirmasi apapun terkait kedekatannya Puput dengan Ahok. Terlebih soal isu rencana pernikahan putrinya dengan mantan suami Veronica Tan itu.

Saat disambangi ke rumahnya, Teguh sendiri mengatakan tak bisa memberikan keterangan apapun. Karena hingga sang anak belum bercerita apa pun.

"Saya kurang tahu. Saya tahunya di media sosial (isu menikah dengan Ahok). Kalau tahu persis pasti bisa menjawab," ujar Teguh.

"Untuk jelasnya nanti tanya saja ke Puput. Dia kalau sudah siap pasti ngomong," ucapnya saat ditemui di kediamannya, Sabtu (8/9/2018).

 

4 dari 5 halaman

3. Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengaku mengetahui kabar rencana pernikahan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat membesuk mantan Gubernur DKI Jakarta itu di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat.

"Yang jelas tahun ini dia akan merit (menikah)," kata Prasetio di Gedung DPRD DKI, Selasa, 22 Januari kemarin.

Edi juga belum dapat memastikan secara jelas kapan tepatnya tanggal pernikahan Aho dan sang polwan.

Lalu bagaimana dengan tanggal 15 Februari 2019 yang sempat disebutnya dan dibantah adik kandung Ahok?

Prasetio mengaku mendapatkan informasi tersebut langsung dari Ahok. "Bisa iya (tanggal 15) bisa enggak, bisa mundur juga. Saya dapatnya seperti itu," ucapnya.

Sebelumnya, Ketua DPRD DKI ini sempat membocorkan bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan segera menikah tak lama setelah bebas.

Tanggal 15 Februari disebut Edi akan menjadi hari pernikahan Ahok dan dia akan bertindak sebagai saksiknya. 

"Tanggal 15 Februari nikahnya, nanti saya saksi juga," kata Pras.

Ahok, kata Edi akan menikahi Bripda Puput Nastiti Devi di Jakarta. Untuk lokasinya, dia masih merahasiakan. 

5 dari 5 halaman

4. Polisi

Dalam kabar yang beredar di media sosial, Bripda Puput Nastiti Devi masih berdinas di Mabes Polri. Tepatnya sebagai Pembantu Umum Urusan Personil Subbagian Perencanaan dan Administrasi Pelayanan Markas (Banum Urpers Subbagrenmin Yanma) Polri.

Kabar santer soal pernikahan salah satu polwannya dengan mantan oirang nomor 1 di  DKI Jakarta itu, pihak Polri pun berkomentar.

"Berita ini masih simpang siur. Polri sampai sekarang belum menerima secara resmi surat permohonan dari Bripda P," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal di kantornya, Jakarta, Senin (21/1/2019).

Polri, kata Iqbal, memiliki sejumlah aturan terhadap anggota yang hendak menikah, salah satunya dengan mengajukan permohonan kepada atasannya di satuan kerja (Satker). Idealnya, surat permohonan itu diserahkan sebulan sebelum pernikahan berlangsung.   

"Kalau tidak salah paling cepat sebulan. Itu wajib. Tapi Polri belum menerima secara resmi, ini baru kabar di media," ucapnya. 

Bila benar akan menikah dengan Ahok, Bripda Puput wajib pula mengikuti sidang nikah di institusi Polri yang berlangsung sekitar satu hari. Selain itu, Polri juga melakukan pengecekan terhadap calon suami atau istri anggota hingga ke keluarganya. 

Hal itu untuk menjaga nama baik Polri, serta menghindari adanya pertentangan di kemudian hari. Seperti menikahi suami atau istri orang. Termasuk menikah tanpa persetujuan orangtua.